"Langkah ini diambil sebagai satu inovasi mengantisipasi peredaran produk obat dan makanan, konsumen bisa melakukan pengawasan melalui aplikasi ini," ucap Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi BBPOM Manado, Maria S Patabang Apt di Manado, Senin.
Ketika menggunakan aplikasi ini, konsumen dapat mengecek kemasan, izin edar, label hingga tanggal kedaluwarsa.
Baca juga: Aplikasi SMART BPOM adalah pengawasan semesta hadapi produk ilegal
"Hanya dengan melakukan scan barcode atas produk, konsumen bisa mengecak layak tidaknya produk obat dan makanan tersebut," katanya.
Menurut dia, langkah pengawasan terhadap produk yang beredar dapat dilakukan oleh tiga pilar, pertama yang paling bertanggung jawab adalah pembuat dan pihak mendistribusi termasuk sarana ritel.
Selanjutnya, BPOM dan pemerintah daerah secara berjenjang (provinsi dan kabupaten/kota) serta masyarakat.
Baca juga: BPOM libatkan masyarakat gunakan aplikasi laporan
"Kita mengajak masyarakat lebih cerdas melakukan pengawasan, dan ini (aplikasi Ayo Cek Klik) adalah bagian dari bagaimana masyarakat ikut melakukan pengawasan atas produk edar," sebutnya.
Selain di Kota Manado (Sulawesi Utara), launching aplikasi ini juga dilakukan di beberapa daerah seperti Surabaya, Palembang, Denpasar dan Balikpapan.
"Tiga pilar ini mempunyai peran masing-masing, ritel berupaya optimal meningkatkan keamanan produk, pemerintah dengan berbagai regulasi atau aturan yang dibuat mengajak produsen mematuhi aturan, sementara masyarakat ikut memastikan produk keamanan produk dengan pengawasan," kata Maria.
Baca juga: BPOM luncurkan aplikasi cegah obat tradisional abal-abal
Baca juga: BPOM Mobile, upaya BPOM tingkatkan perlindungan kepada masyarakat
Pentingnya memilih makanan sehat
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019