Tapi ia berkeras sanksi Uni Eropa atas Suriah tidak berlaku buat Teheran.
"Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris, ditekankan bahwa tindakan Pemerintah Inggris terhadap tanker itu, yang membawa minyak Iran, adalah pelanggaran terhadap hukum internasional," kata Hamid Baeidinejad di Twittter setelah dipanggil di London.
Baca juga: AS masukkan ke daftar hitam tanker minyak Iran Adrian Darya
"Sanksi UE tak bisa diperluas ke negara ketiga. Meskipun ada sejumlah ancaman dari Amerika, tanker tersebut menjual minyaknya di laut kepada satu perusahaan swasta dan tidak melanggar kewajiban apa pun," tambah Baeidinejad, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.
"Perusahaan swasta itu ... (yang menjadi) pemilik minyak menetapkan tujuan penjualan minyak tersebut," kata Baeidinejad kepada kantor berita resmi Iran, IRNA.
Inggris pada Selasa (10/9) menyatakan Iran telah menjual muatan minyak Adrian Darya 1 kepada Suriah, sehingga melanggar jaminan yang telah diberikannya mengenai kapal itu, yang sebelumnya ditahan di Gibraltar karena dicurigai melanggar sanksi Uni Eropa.
Iran pada Ahad menyatakan tanker tersebut telah mengirim minyaknya setelah merapat di satu tempat di wilayah Laut Tengah.
Baca juga: Iran bebaskan awak tanker Stena Impero Inggris yang disita
Kapal itu, yang semula bernama Grace 1, disita oleh personel komando Marinir Kerajaan Inggris pada 4 Juli karena dicurigai berada dalam perjalanan ke Suriah.
Gibraltar melepaskannya pada 15 Agustus, setelah menerima jaminan resmi tertulis dari Teheran bahwa kapal itu takkan membongkar 2,1 juta barel minyaknya di Suriah.
Tapi Kantor Urusan Luar Negeri Inggris mengatakan di dalam satu pernyataan pada Selasa jelas bahwa Iran telah melanggar jaminan itu dan minyak tersebut telah diserahkan kepada Suriah.
Baca juga: Zarif tekankan penangkapan tanker minyak oleh Inggris melanggar hukum
"Iran telah memperlihatkan pengabaian total bagi jaminannya mengenai Adrian Darya 1," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab di dalam satu pernyataan.
"Penjualan minyak ini kepada rejim (Presiden Suriah Bashar al-Assad) adalah bagian dari pola prilaku oleh Pemerintah Iran, yang dirancang untuk mengganggu keamanan regional," ia menambahkan.
Sumber: Reuters
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019