"Kami pastikan tidak ada kepentingan politik yang menunggangi aksi kami. Kami semata-mata menuntut penuntasan agenda reformasi yang sudah berumur 21 tahun, tapi belum juga tuntas," ujar Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, Manik Marganamahenda, di Jakarta, Senin.
Sejumlah tuntutan yang dilayangkan oleh aliansi mahasiswa tersebut yakni merestorasi upaya pemberantasan KKN, merestorasi demokrasi, hak rakyat untuk berpendapat, penghormatan perlindungan dan pemenuhan HAM, dan keterlibatan rakyat dalam proses pengambilan kebijakan.
Selain itu merestorasi perlindungan sumber daya alam, pelaksanaan reformasi agraria dan tenaga kerja dari ekonomi yang eksploitatif, merestorasi kesatuan bangsa dan negara dengan penghapusan diskriminasi antaretnis, pemerataan ekonomi, dan perlindungan bagi perempuan.
"Kami juga menuntut agar sejumlah Rancangan Undang-undang bermasalah seperti RUU KUHP, RUU KPK, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, maupun RUU SDA ditunda pengesahannya karena bermasalah."
Manik menambahkan puncak aksi mahasiswa tersebut, merupakan lanjutan dari aksi-aksi yang sudah dilakukan oleh BEM UI bersama dengan BEM lainnya dari seluruh Indonesia.
Perwakilan dari BEM Seluruh Indonesia, Cahya Muhammad, mengatakan pihaknya akan turun dalam puncak aksi mahasiswa tersebut. Aksi mahasiswa digelar pada 23 September dan 24 September.
Aksi mahasiswa pada Selasa, akan diselenggarakan di depan Istana Merdeka pada pagi dan sore hari di depan Gedung DPR.
Baca juga: Tokoh adat Lampung apresiasi pengamanan demo di Jakarta
Baca juga: Polda pastikan Lampung tidak terpengaruh demo di Jakarta
Baca juga: Tokoh di Papua sayangkan demo anarkis Jakarta
Pewarta: Indriani
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019