Kontrak baru Toshiba Energy System & Solutions Corporation (Toshiba ESS) itu diperoleh dari PT. Inti Karya Persada Tehnik (IKPT), sebuah perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia, kata Toshiba dalam pernyataan persnya, Rabu.
Pembangkit listrik ini dikembangkan oleh PT Geo Dipa Energi (Persero), sebuah badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang energi panas bumi.
Toshiba ESS memulai pekerjaan desain dan rekayasa untuk cakupan pasokan. Pembangkit listrik ini dijadwalkan akan mulai beroperasi secara komersial pada Maret 2021.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi skala kecil 10 MW ini akan dibangun di dataran tinggi Dieng dan berlokasi di dekat PLTP Dieng Unit 1, yang telah beroperasi sejak 2002. Untuk pembangkit listrik baru ini, Toshiba ESS akan memasok "Geoportable™".
"Geoportable™" adalah sistem pembangkit listrik kompak yang dikembangkan oleh Toshiba ESS bagi pembangkit listrik panas bumi skala kecil dengan output mulai dari 1 MW hingga 20 MW.
Sistem ini menggunakan teknologi mutakhir, misalnya, material tahan gas korosif terbaik, yang sangat penting untuk turbin uap panas bumi, dan desain unik jalur uap, dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja dan keandalan yang tinggi.
Selain itu, dengan desainnya yang ringkas, "GeoportableTM" dapat dipasang bahkan di area yang terbatas di mana sistem pembangkit tenaga listrik panas bumi konvensional biasanya tidak cukup.
Geoportable™ terdiri dari beberapa komponen standar yang telah dirakit sebelumnya pada skid di pabrik, memungkinkan waktu pembuatan dan pemasangan yang lebih pendek. Faktor-faktor ini dipertimbangkan dan dievaluasi secara positif selama proses seleksi.
Indonesia diperkirakan mempunyai sumber energi panas bumi mencapai 29.500 MW, yang merupakan nomor dua terbanyak di dunia.
Menurut “Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN Tahun 2019 hingga 2028”, pembangkit listrik tenaga panas bumi baru yang direncanakan untuk dikembangkan hingga tahun 2028 mencapai 4.600 MW.
Selain itu, sistem pembangkit listrik tenaga panas bumi yang kompak sangat dinanti untuk menggantikan genset, yang biasa digunakan di banyak pulau di Indonesia.
Takao Konishi, Direktur dan Senior Wakil Presiden Divisi Sistem Daya di Toshiba ESS, mengatakan: “Kami dapat menawarkan berbagai sistem pembangkit listrik tenaga panas bumi dari 1 MW hingga 200 MW. Di Indonesia, Toshiba ESS telah memasok sistem pembangkit listrik panas bumi skala besar dengan output agregat sebesar 239 MW untuk PLTP Sarulla, pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia, dan PLTP Patuha."
"Dengan peluang baru ini, kami akan mendorong "Geoportable™" sebagai tambahan bagi tipe skala besar, dan terus berkontribusi dalam mewujudkan pasokan listrik yang stabil di Indonesia dengan menyediakan sistem pembangkit listrik mutakhir kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan."
Baca juga: Geo Dipa-SMI kembangkan PLTP Dieng
Baca juga: Geodipa lakukan groundbreaking PLTP Unit 2 Dieng dan Patuha
Baca juga: PLTP Dieng skala kecil 10 MW resmi dibangun
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019