Departemen itu juga menyatakan Turki telah menjadi "penyumbang aktif" dalam organisasi anti-teror internasional, termasuk Global Counterterrorisme Forum (GCTF) dan koalisi anti-Da'esh, pimpinan AS.
Baca juga: Turki tahan 1.000 lebih dalam pembersihan anti-teror terkini
"Turki adalah anggota aktif Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS, ketua bersama Kelompok Kerja Koalisi Mengalahkan-ISIS FTF, dan terus menyediakan akses buat wilayah udaranya dan instalasi buat operasi di Irak dan Suriah," kata Departemen Luar Negeri AS, yang menggunakan nama lain buat Da'esh.
Baca juga: Ahli: Operasi anti-teror Turki dibenarkan
"Turki juga memberi sumbangan buat Lembaga Internasional bagi Keadilan dan Peraturan Hukum, lembaga yang diilhami oleh GCTF, dan menyediakan dukungan ahli guna membantu melatih hakim dan jaksa yang menangani kasus terorisme," tambah kementerian tersebut, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.
Departemen itu juga menyatakan PKK, kelompok yang dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Turki dan AS, mendukung "sejumlah ideologi nasional dan ekstremis", dan terus "merencanakan sasaran militer dan polisi di Turki serta mengumpulkan dana di seluruh belahan lain Eropa" tahun lalu.
Baca juga: Turki tangkap 20 tersangka terkait Da'esh/ISIS
Ankara, tambah departemen tersebut, "terus menerima bantuan AS untuk menangani ancaman teror yang ditimbulkan oleh PKK pada 2018", termasuk dimasukkannya tiga pemimpin senior PKK ke dalam daftar program Rewards for Justice AS pada November 2018. Secara keseluruhan, AS menawarkan 12 juta dolar buat informasi mengenai orang-orang itu.
Dalam aksinya lebih dari 30-tahun terhadap Turki, PKK --yang didaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- telah bertanggung-jawab atas kematian 40.000, termasuk perempuan, anak-anak dan bayi.
Sumber: Anadolu Agence
Baca juga: AS pastikan orang kepercayaan Baghdadi juga terbunuh
Baca juga: ISIS bersumpah akan balas perbuatan AS atas kematian Baghdadi
Baca juga: Trump: AS mungkin siarkan video operasi militer Baghdadi
Baca juga: Beda pendapat dengan Trump, Merkel sebut ISIS belum dikalahkan
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019