Wakil Ketua Komisi D Nova Harivan Paloh mengatakan, kesepakatan tersebut terjadi setelah melalui sejumlah proses pendalaman bersama Dinas Bina Marga, termasuk peninjauan lapangan bersama legislator bidang pembangunan pada Selasa ini di kawasan Cikini Raya sebagai salah satu pilot project revitalisasi trotoar tahun 2020.
"Jadi setelah kami lakukan pendalaman dan peninjauan langsung ke salah satu pembangunan trotoar, maka kami setujui perubahan angka rencana kegiatan revitalisasi trotoar dari Rp1,2 triliun, berkurang Rp200,4 miliar menjadi Rp1 triliun pada 2020," kata Nova di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.
Di tempat yang sama, Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif berharap penyesuaian pagu anggaran tersebut dapat dioptimalkan untuk kegiatan bidang lain. Seperti optimalisasi terhadap kebutuhan masing-masing suku dinas (sudin) wilayah.
"Makannya saya kira lebih baik kalau efisiensi ini bisa dimanfaatkan ke arah sana. Karena saya lihat kebutuhan-kebutuhan seperti perawatan di sudin-sudin wilayah belum terorganisir dengan baik," kata Syarif.
Baca juga: Enam area akan miliki trotoar "complete street"
Baca juga: Ini alasan Dinas Bina Marga DKI pertahankan JPO Sudirman
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, efisiensi pagu anggaran tersebut akan berdampak terhadap sejumlah nomenklatur perencanaan pembangunan fisik kegiatan revitalisasi trotoar di 2020.
"Jadi dari efisiensi ini yang akan kami hold di Letjen Suprapto Paket 1 sehingga akan kami efisiensi kemudian di paket 1 itu akan berkurang sebesar Rp50 miliar untuk dua jalan," katanya.
Kemudian, untuk paket dua juga akan berkurang Rp50 miliar untuk di Jalan Balap Sepeda. "Jadi yang akan kami munculkan di Jalan Pramuka sama di Jalan Hasyim Ashari (dua jalan), secara keseluruhan akan berkurang Rp200,4 miliar," tutur Hari.
Baca juga: Dinas Bina Marga DKI targetkan kabel utilitas rampung Desember
Baca juga: Anies: Trotoar dan waduk prioritas
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019