Kepala Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman, Minto, mengatakan angin kencang menerjang rumah warga yang berada di tujuh dusun desa setempat. Kerusakan mayoritas terjadi di bagian atap rumah.
"Tingkat kerusakan terparah terjadi di Dusun Geneng dan Genengsari. Di Dusun Geneng, enam bangunan rumah warga semi permanen roboh hingga rata dengan tanah," ujar Minto kepada wartawan.
Pascakejadian hingga Selasa siang, warga dibantu oleh petugas BPBD, sejumlah relawan dan anggota TNI/Polri setempat bekerja sama membersihkan material bangunan yang terdampak angin kencang.
"Angin kencang yang terjadi kali ini cukup parah. Sebelumnya juga sempat terjadi angin kencang, namun tidak menimbulkan kerusakan sebanyak dan seluas ini," kata dia.
Warga yang kehilangan tempat tinggal, terpaksa mengungsi ke rumah kerabat ataupun tetangga yang lebih aman. Sebagian warga setempat mengaku masih takut dengan angin kencang susulan yang berpotensi terjadi.
Baca juga: Puting beliung rusak puluhan rumah di Ngawi
Kasi Kedaruratan BPBD Ngawi Alfian Wihaji Yudono mengatakan sesuai pemetaan wilayah Kabupaten Ngawi sangat berpotensi terjadi angin kencang atau puting beliung.
"Hampir semua wilayah Ngawi rawan angin kencang, karena secara geografis terletak di antara Gunung Wilis dan Lawu," kata Yoyok, sapaan akrab Alfian Wihaji Yudono.
Baca juga: Ratusan rumah di Ngawi terkena puting beliung
Ia menambahkan, angin kencang paling sering terjadi pada awal musim penghujan. Yoyok mengimbau warga memangkas dahan dan ranting pohon yang rawan tumbang, terutama di dekat permukiman.
Sementara, hujan deras disertai angin kencang juga terjadi di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Supriyanto, mengatakan akibat bencana tersebut tiga rumah dan satu kandang sapi di wilayah setempat rusak tertimpa pohon tumbang.
Baca juga: Puting Beliung Terjang 16 Rumah di Ngawi, Satu Tewas
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019