"Sebelumnya MRAD telah berjalan empat tahun hanya memudikkan penyandang disabilitas saja yang akan berlebaran di kampung. Namun, seiring berjalannya waktu, partisipasi aktif perjuangan bersama pada disabilitas juga menginginkan ada mudik gratis bagi para penyandang disabilitas nasrani," kata penggagas MRAD Ilma Sovri di Jakarta, Selasa.
Panitia MRAD Natal dan Tahun Baru Ritson Manyonyo telah melakukan audiensi dengan Dirjen Perhubungan Darat pada Jumat (22/11) dan melaporkan data 50 penyandang disabilitas baik tuna netra, pengguna kursi roda dan daksa akan mengikuti mudik untuk Natal dan tahun baru.
Baca juga: KSBSI minta Kartu Prakerja sasar disabilitas
Baca juga: Peringati Hari Disabilitas, Grab perkenalkan program "Mendobrak Sunyi"
Baca juga: Artne Coffee, seni kopi dari barista tunanetra
Ritson melanjutkan rangkaian kegiatan MRAD Natal dan tahun baru adalah kegiatan advokasi dan perjuangan disabilitas dalam menunjukkan mereka bisa mudik.
"Meski penuh perjuangan, saya katakan perlu jiwa berani berjuang karena memang harus menyiapkan dan mengantisipasi banyak hal selama perjalanan. Karena akan menjumpai hambatan, keramaian dan mungkin situasi darurat. Sehingga harus memiliki jiwa berjuang," kata dia.
Ia juga melaporkan kegiatan MRAD Natal dan tahun baru perdana ini tidak hanya diisi dengan mudik, tetapi juga diisi dengan kampanye di rumah ibadah, audiensi dengan beberapa tokoh dan pejabat, mengunjungi komunitas dan seminar.
"Kami berharap MRAD Natal dan tahun baru perdana ini menjadi bagian rangkaian Hari Disabilitas Internasional. Karena ini Mudik Gratis Perdana yang akan dilaksanakan penyandang disabilitas bekerjasama dengan pemerintah, kami berharap dapat berlanjut pada tahun tahun berikutnya," kata dia.*
Baca juga: Warga disabilitas berbagi dalam peringatan HDI
Baca juga: Sepak bola, merebut impian sekaligus penyemangat Candra
Baca juga: Kafe tunanetra hingga klub sepakbola amputasi ramaikan pameran HDI
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019