Huawei berhasil merilis ponsel layar lilpat Huawei Mate X, begitu pula dengan Motorola yang menghadirkan "reinkarnasi" dari ponsel lipat Razr dengan konsep layar lipat, dan Samsung dengan Galaxy Fold yang berhasil diluncurkan di Indonesia pada Desember 2019.
Baca juga: Huawei janjikan ponsel lipat penerus Mate X tahun depan
Tidak hanya itu, seiring dengan kehadiran internet generasi kelima atau 5G, akan semakin banyak vendor smartphone yang meluncurkan ponsel dengan kemampuan 5G. Hal ini didukung dengan chipset 5G yang telah dirilis Qualcomm pada Desember lalu.
Selanjutnya, melihat kecenderungan kamera smartphone pada 2019, dengan hadirnya konfigurasi quad-camera -- bahkan berlomba-lomba memperbanyak piksel di kamera utama -- smartphone pada 2020 juga akan dibekali kemampuan fotografi yang semakin baik.
Baca juga: Huawei Mate 30 tanpa komponen dari AS
Baca juga: Motorola tunda "pre-order" Razr karena tingginya permintaan
Baca juga: Menebak tren smartphone 2019 (Video)
Layar lipat
Tren ponsel layar lipat, yang harganya jika dikonversi ke rupiah bisa mencapai puluhan juta, tampaknya masih akan terus berlanjut hingga tahun depan.
Samsung Electronics akan merilis ponsel pintar lipat baru yang terlipat seperti kerang atau clamshell pada Februari sebelum merilis Galaxy S11 tahun depan.
Awal tahun ini, Samsung merilis Galaxy Fold yang memiliki layar 7,3 inci yang dapat dilipat seperti buku. Sementara, ponsel pintar baru tersebut diharapkan memiliki tampilan 6,7 inci dan berbentuk hampir kotak ketika dilipat.
Dibandingkan dengan Galaxy Fold, yang dibanderol dengan harga sekitar 2.000 dolar AS, versi ponsel dengan lipatan baru tersebut akan tersedia di kisaran pertengahan 1.000 dolar AS.
Galaxy Fold telah meluncur di Indonesia dengan harga Rp30,880 juta pada Desember 2019, sehingga penerus Galaxy Fold juga diharapkan dapat hadir di pasar smartphone Tanah Air.
Selain Samsung yang akan merilis ponsel model lipat pada awal 2020, sejumlah merek global lainnya, termasuk Motorola dan Huawei, akan merilis model serupa awal tahun depan.
Baca juga: Motorola siapkan Razr 2020, begini desainnya
Motorola dilaporkan sedang menyiapkan Motorola Razr 2020, ponsel pintar lipat Razr generasi mendatang yang menghidupkan kembali fitur yang disebut Moto Mods.
Menurut paten dari USPTO (Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat) dan juga WIPO (Kantor Kekayaan Intelektual Dunia), Motorola sedang memikirkan menghidupkan kembali Moto Mods dengan membuat ponsel pintar lipat berikutnya dengan desain modular.
Dokumen paten juga menjelaskan beberapa fungsi layar. Motorola mungkin memutuskan untuk menggunakan dua bagian layar yang terpisah untuk menurunkan biaya alih-alih menggunakan panel yang fleksibel.
Sementara itu, Motorola Razr keluaran 2019 masih mengusung model ikonik mereka, ponsel yang dapat dilipat, namun, dengan layar sentuh seperti ponsel masa kini. Razr, yang berukuran 6,2 inci, masih memakai model clamshell atau yang juga sering disebut flip, ponsel dilipat secara horizontal. Ponsel tersebut
Jika dibandingkan dengan kompetitor, spesifikasi Razr cukup rendah, dengan menggunakan chip Snapdragon 710 dan tidak ada versi yang mendukung 5G. Didukung RAM 6GB dan kapasitas internal 128GB, Motorola Razr ditawarkan dengan harga sekitar Rp21 juta.
Huawei Mate X resmi beredar di China pada November 2019, menyusul Samsung Galaxy Fold dan Motorola Razr.
Huawei akan meluncurkan ponsel lipat terbaru, melanjutkan seri Mate X, namun, dalam versi yang sudah diperbarui mesin maupun komponen lainnya. Ponsel lipat itu akan memiliki spesifikasi yang lebih bagus dari Mate X, antara lain untuk engsel, layar dan prosesor.
Huawei Mate X memiliki layar 6,6 inci di bagian depan dan 6,38 inci di bagian belakang. Ponsel ini juga dilengkapi dengan konektivitas seluler 5G, prosesor Kirin 980 Huawei, dan baterai 4.500mAh, dan dijual dengan harga cukup sekitar Rp34 juta.
Baca juga: Samsung layar lipat seharga kurang dari Rp14 juta hadir 2020
Baca juga: Tiga fitur utama Samsung Galaxy Fold
Baca juga: Samsung sebut telah jual satu juta unit Galaxy Fold
5G
Qualcomm meluncurkan dua Snapdragon Mobile Platform 5G, untuk memimpin dan memperluas penggunaan 5G dan kecerdasan buatan (AI) pada 2020, dalam konferensi tahunan Qualcomm “Snapdragon Technology Summit” di Hawaii awal Desember 2019.
Snapdragon 865 hadir dengan modem 5G yang dinamai Snapdragon X55 yang mendukung jaringan SA dan NSA serta kecepatan pengunduhan dan pengunggahan yang lebih cepat.
Sementara itu, Snapdragon 765 yang terintegrasi dengan 5G, selain dibekali dengan 5G, juga mendukung AI dan pengalaman Snapdragon Elite Gaming.
Pengumuman yang dilakukan Qualcomm tersebut disambut baik oleh sejumlah vendor smartphone. Bahkan, para produsen ponsel pintar itu seakan berlomba-lomba menghadirkan ponsel 5G pertama yang dibekali chipset tersebut.
Sejumlah produsen smartphone, yakni Oppo, Motorola, Xiaomi dan Realme, mengumumkan akan meluncurkan ponsel dengan chipset terbaru Qualcomm, Snapdragon 865.
Vice President and President of Global Sales Oppo, Alen Wu, dalam pidatonya di Qualcomm Snapdragon Tech Summit, mengumumkan Reno 3 Pro yang akan dilengkapi prosesor generasi terbaru dari Qualcomm, Snapdragon 765G, yang dilengkapi dengan 5G terintegrasi.
Wu menyebut Reno3 Pro akan menjadi handset pertama yang hadir dengan dukungan 5G dual-mode.
Sementara itu, presiden Xiaomi Lin Bin dalam acara tersebut mengumumkan Xiaomi Mi 10, yang akan menjadi salah satu ponsel pertama dengan Snapdragon 865.
Seakan tak mau kalah, Chief Product Officer HMD Global, Juho Sarvikas, yang hadir dalam acara tersebut juga mengatakan akan menghadirkan ponsel dengan chipset Snapdragon 765 berteknologi 5G.
Sejumlah vendor yang tidak hadir dalam acara tahunan Qualcomm di Hawaii itu, juga ikut mengkonfirmasi kehadiran ponsel terbaru mereka yang dibekali chipset Snapdragon terbaru.
Ponsel gaming Nubia, Red Magic, dalam postingan Weibo mengatakan akan menghadirkan smartphone terbaru dengan Snapdragon 865. Pengumuman serupa juga dibuat oleh Realme, yang menyebut Q1 2020 menjadi waktu yang tepat untuk kehadiran smartphone tersebut.
Dalam temu media di Jakarta, pertengahan Desember 2019, Realme Indonesia mengatakan Realme berniat memboyong ponsel 5G ke Indonesia, yang diperkirakan akan hadir pada kuartal pertama 2020.
Realme berkomitmen membawa teknologi teranyar meskipun infrastruktur di Indonesia belum siap karena mereka ingin menjadi brand yang memelopori hadirnya ponsel 5G di Indonesia.
Rincian detil produk hingga harga untuk ponsel 5G tahun depan masih belum diungkapkan, namun Realme Indonesia mengatakan prosesor terbaru akan disematkan di produk-produk mendatang.
Baca juga: Oppo Reno 3 Pro ponsel pertama pakai Snapdragon 765G
Baca juga: Samsung W20 5G layar lipat meluncur dengan Snapdragon 855+
Baca juga: Ponsel 5G diperkirakan semakin murah dalam tiga tahun
Multi-kamera
Pada 2019, banyak vendor smartphone meluncurkan ponsel dengan konfigurasi quad-camera. Mulai dari segmen low-end hingga mid-range, dengan kehadiran sejumlah ponsel milik Vivo, Realme dan Xiaomi.
Quad-camera juga hadir di seri flagship, salah satunya ponsel premium milik Huawei, Mate 30 Pro. Ponsel tersebut dibekali quad-camera, masing-masing berupa 40 MP Cine Camera Ultra Wide Angle Lens dan 40MP SuperSensing Camera sebagai kamera utama.
Dua kamera lainnya berupa 8MP lensa telephoto dan 3D Depth Sensing Camera. Sementara untuk kamera depan, Huawei memasang kamera sebesar 32MP.
Meneruskan jejak Mate 30 Pro, Huawei kabarnya akan meluncurkan P40 Pro dengan total tujuh kamera. Lima di bagian belakang, sementara dua lainnya di bagian depan.
Lima kamera belakang tersebut kabarnya akan mengusung konfigurasi lensa wide-angle, lensa cine, sensor ToF (Time of Flight), lensa periskop yang mendukung 10x zoom dan entah lensa telephoto hingga 9x zoom atau lensa ultrawide.
Baca juga: Samsung Galaxy S20 akan gantikan S11?
Hal yang sama juga kabarnya akan dilakukan Samsung pada ponsel pintar pada lini andalannya Galaxy S11 series.
Samsung dikabarkan akan membekali ponsel pintar Galaxy S11 dan Galaxy S11+ dengan lima lensa kamera sekaligus serta sensor utama 108MP yang ditempatkan di sudut kiri atas pada bagian belakang ponsel.
Dokumen paten yang diajukan ke Kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa (EUIPO) merinci sensor kamera baru itu dijuluki "Bright Night."
Modul kamera Samsung Galaxy S11 tersebut juga dikabarkan mampu melakukan pembesaran optik hingga lima kali dan dilengkapi autofokus serta perekaman video hingga resolusi 8K.
Kemampuan tersebut juga kabarnya akan dihadirkan pada ponsel layar lipat terbaru Samsung desain cangkang yang dibekali kamera utama 108MP dengan 5x zoom.
Soal kemampuan fotografi, Apple tampak tak mau kalah. Apple dikabarkan akan merombak ulang fitur kamera untuk iPhone 12 yang meluncur tahun depan, mereka menjanjikan kamera yang lebih canggih dibandingkan ponsel yang mereka buat tahun ini.
Apple akan membenamkan image stabilization solution yang lebih mumpuni untuk iPhone 12 dan versi Pro Max. Image stabilization solution sebenarnya bukan hal baru di dunia fotografi, namun, cukup jarang dipakai di ponsel.
Hasil gambar sensor-shift tidak jauh berbeda dengan OIS, namun, ukuran perangkat keras lebih kecil dan bahkan lebih murah. Jika memakai sensor-shift, Apple bisa menghemat ruang sekaligus menurunkan biaya produksi.
Jika benar Apple membenamkan image stabilization solution pada ponsel pintar terbarunya kelak, tampaknya ini akan menjadi sebuah inovasi yang bisa jadi “diekor” oleh vendor smartphone lain.
Baca juga: Samsung Galaxy S11 akan dibekali lima lensa dan sensor 108MP
Baca juga: Apple akan rombak kamera di iPhone 2020
Baca juga: Huawei Mate 30 Pro usung empat kamera seharga Rp12,5 juta
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020