Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Timur, Indra Setiawan, mengatakan para pengungsi korban banjir Cipinang Melayu yang berada di lokasi pengungsian Universitas Borobudur terserang ISPA.Total pengungsi laki-laki 467 jiwa, dan perempuannya 259 jiwa
"Kasus terbanyak ISPA, lalu Dermatitis kulit, dan lambung. Mulai pagi ini kita akan screening terhadap 926 jiwa dengan tujuan melihat mana dari mereka yang berisiko tinggi," kata Indra kepada ANTARA saat ditemui di lokasi pengungsian Universitas Borobudur, Jakarta, Kamis.
Indra mengatakan berdasarkan data posko kesehatan terdapat 265 kepala keluarga korban banjir Cipinang Melayu yang mengungsi di tempat tersebut. "Total pengungsi laki-laki 467 jiwa, dan perempuannya 259 jiwa," lanjut dia.
Baca juga: Menkes Terawan kunjungi korban banjir ajak doakan agar banjir surut
Baca juga: BMKG ingatkan hujan lebat berpotensi guyur Jabodetabek sampai sepekan
Indra juga menambahkan ada sebanyak 51 lansia, 114 balita, dan delapan ibu hamil yang ditampung di lokasi pengungsian Universitas Borobudur.
"Mana yang berisiko tinggi akan kita petakan. Jadi kalau memang ada penyakit berisiko tinggi , kita tidak sulit memantaunya," kata dia.
Untuk persediaan obat, menurut Indra, pihaknya sudah menyiapkan segala keperluan untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi terkait kondisi kesehatan pengungsi.
"Kita lengkap dan Dinas Kesehatan punya cadangan untuk ini," imbuhnya.
Baca juga: Mensos tinjau dapur umum pengungsi korban banjir Cawang Jaktim
Baca juga: PDIB harapkan penanganan terbaik bagi para korban banjir Jabodetabek
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020