Bupati Natuna Kepulauan Riau Hamid Rizal mengatakan kapal asing masuk ke wilayah Natuna saat pergantian penjagaan oleh petugas.Waktu pergantian dimanfaatkan nelayan asing untuk menjarah kekayaan laut kita
"Waktu pergantian dimanfaatkan nelayan asing untuk menjarah kekayaan laut kita," kata Bupati Hamid Rizal di Natuna, Selasa.
Ia mengatakan, selama ini aparat keamanan telah menjaga wilayah perbatasan secara bergantian. Hanya saja pihak asing memanfaatkan waktu pergantian petugas.
Baca juga: Menteri Kelautan dan Perikanan RI kunjungi Natuna
Menurut dia, jeda untuk pergantian kapal penjagaan sebenarnya nisbi tidak lama, hanya belasan jam saja, mengingat jarak yang tidak dekat untuk mencapai Laut Natuna.
"Karena dari sini ke sana paling cepat 10 jam. Selama ini mereka menunggu di luar perbatasan. Begitu jeda ini masuk," ungkap dia.
Bupati meminta agar pengawasan perbatasan dilakukan terus menerus, tanpa jeda, sehingga tidak ada celah bagi kapal asing masuk ke perairan Natuna.
Dengan adanya penjagaan dari aparat, nelayan akan merasa aman karena ada yang mengawal.
Baca juga: Anggota DPRD dorong penguatan SDM nelayan di Natuna
"Jangan nelayan asing saja yang dikawal coast guard. Supaya kapal perang kita, coast guard, Bakamla senantiasa berada di perbatasan agar nelayan tidak ragu mencari nafkah mencari ikan di Laut Natuna Utara," tutur dia.
Bupati Natuna berharap tidak ada lagi kapal asing yang masuk wilayah perairan Natuna, karena mengganggu nelayan setempat.
"Saya sebagai bupati berharap agar kapal-kapal asing tidak ada lagi yang masuk wilayah Kabupaten Natuna. Kalau ada sangat menganggu nelayan Natuna," ujar Hamid Rizal berharap.
Menurut dia, nelayan Natuna melaut hanya menggunakan kapal yang tidak begitu besar, hanya 3 sampai 4 ton. Sedangkan kapal asing menggunakan kapal besar di atas 30 GT.
Karenanya, ia berharap kepada pemangku kedaulatan di laut seperti TNI AL, Bakamla dan Polair bisa melakukan pengawasan secara terus menerus di wilayah perbatasan Laut Natuna Utara.
"Sehingga nelayan Natuna merasa aman tidak ada gangguan dari pihak asing," kata dia.
Baca juga: Soal Natuna, Bakamla: Kami hadir mendukung diplomasi
Baca juga: Pengamat: Pemerintah perlu perkuat regulasi industri perikanan Natuna
Baca juga: Luhut: Nelayan Pantura segera dipindahkan ke Natuna
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim dan M Risyal Hidayat
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020