Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan UU Cipta Kerja bakal mendongkrak pendapatan per kapita warga Indonesia yang saat ini Rp4,6 juta per bulan menjadi sekitar Rp7 juta per bulan.Sekarang ini pendapatan Indonesia per kapita Rp4,6 juta per bulan
"Sekarang ini pendapatan Indonesia per kapita Rp4,6 juta per bulan. Diharapkan dengan diketoknya UU Cipta Kerja, maka ini akan memperbaiki simplifikasi, harmonisasi regulasi dan perizinan," kata Airlangga dalam Rakornas Investasi 2020 di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Jokowi tekankan seluruh pihak bisa beri masukan terkait "omnibus law"
Perbaikan regulasi diharapkan akan mendorong investasi berkualitas yang dapat menciptakan lapangan kerja bagi tiga juta jiwa serta memberdayakan UKM.
"Sehingga, pendapatan per kapita per bulan bisa naik jadi Rp7 juta," katanya.
Dengan demikian, visi Indonesia Maju dengan pendapatan per kapita hingga Rp27 juta per bulan pada 2045 bisa tercapai.
Pada 2045, Indonesia menargetkan bisa masuk lima besar ekonomi dunia, keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah dan tingkat kemiskinan yang hampir nol persen.
RUU Cipta Kerja, yang berasal dari 79 undang-undang, memuat 15 bab dan 174 pasal dengan menyasar 11 klaster, yakni penyederhanaan perizinan; persyaratan investasi; ketenagakerjaan; kemudahan, pemberdayaan, dan perlindungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); kemudahan berusaha; dukungan riset dan inovasi; administrasi pemerintahan; pengenaan sanksi; pengadaan lahan; investasi dan proyek pemerintah; dan kawasan ekonomi.
Baca juga: Membedah isi RUU Cipta Kerja
Baca juga: Menko Airlangga serahkan draf Omnibus Law Cipta Kerja ke DPR RI
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020