"Harga masker saat ini relatif tinggi plus untuk mendapatkannya susah di pasaran di beberapa daerah," ujar Satriwan dalam keteranganya di Jakarta, Selasa.
Dia juga meminta warga sekolah mengenakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain masker, pemerintah (daerah) diharapkan menyediakan antiseptik pembersih tangan di sekolah agar sekolah tetap menjaga pola hidup bersih dan terhindar dari penyebaran virus melalui tangan.
Baca juga: Masker di Pontianak mulai sulit dicari
Baca juga: Ridwan Kamil imbau warga jangan panik borong masker dan sembako
Baca juga: Polda Metro deteksi indikasi penimbunan masker oleh toko daring
Bagi siswa yang batuk, flu, dan demam, kata dia, sebaiknya belajar di rumah dulu sampai sehat kembali. Tidak memaksakan diri ke sekolah demi kesehatan siswa yang bersangkutan dan siswa lainnya.
"Kami juga mengimbau kepada siswa, guru, orang tua, dan warga sekolah untuk menerapkan pola hidup sehat, rajin mencuci tangan, meminimalisir sentuhan tangan, membuang sampah di tempatnya, dan melakukan aktivitas untuk kesehatan lainnya," kata dia.
FSGI memberikan apresiasi kepada sekolah yang sudah terlebih dulu berinisiatif membuat langkah antisipatif di sekolah masing-masing untuk mencegah penyebaran virus.
"Dibutuhkan koordinasi, sosialisasi, konsultasi, dan sinergi diantara semua komponen terkait, demi kesehatan dan pelayanan prima di sekolah bagi seluruh peserta didik kita," kata dia.*
Baca juga: Polisi ancam penimbun masker
Baca juga: Dinkes DIY: Warga tak perlu beli masker secara berlebihan
Baca juga: Gubernur Jabar: Penularan COVID-19 bukan di Depok
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020