• Beranda
  • Berita
  • Polda Metro jajaki kemungkinan jual masker hasil sitaan

Polda Metro jajaki kemungkinan jual masker hasil sitaan

5 Maret 2020 21:17 WIB
Polda Metro jajaki kemungkinan jual masker hasil sitaan
Polres Metro Jakarta Utara mengambil diskresi khusus untuk menjual sebanyak 72 ribu lembar masker hasil sitaan dengan harga murah kepada masyarakat. ANTARA/Fianda Rassat

Polda Metro Jaya menjajaki kemungkinan menjual masker yang disita dari sejumlah lokasi penimbunan yang berhasil diungkap oleh jajaran Kepolisian.

"Kita sedang koordinasi dengan CJS, Crime Justice System, dalam hal ini apakah memungkinkan kita gunakan diskresi Kepolisian yang ada, karena salah satu apa yang kita lakukan adalah azas kemanfaatan bagi masyarakat," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Komisaris Besar Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Kamis.

Yusri mengatakan Kepolisian kini menyusun rencana tersebut dengan pihak Kejaksaan dan pengadilan "Nanti akan kita coba buat formulasi dengan koordinasi dengan kejaksaan dan pengadilan," katanya.

Rencananya pemilik masker tersebut akan diminta untuk menjual masker tersebut dengan harga normal dan dalam pengawasan Kepolisian.

"Kemudian nanti kita lakukan penjualan oleh pemiliknya langsung, nanti masyarakat yang membeli dengan harga standar, karena masyarakat membutuhkan sekarang, mereka jual dengan harga standar dengan diawasi polisi" katanya.

Baca juga: Polres Jakarta Utara ambil diskresi khusus terkait masker sitaan
 

Kabareskrim Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Listyo Sigit bersama jajaran Polda Metro Jaya menggelar inpeksi mendadak dan memastikan ketersediaan masker di Pasar Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (5/3/2020). ANTARA/Fianda Rassat

 

 

Karena itu, dia meminta masyarakat untuk bersabar karena seluruh aparat penegak hukum tengah menyusun skema yang paling membantu masyarakat.

"Ini upayanya yang coba kita lakukan, kita tunggu koordinasi hari ini, seperti apa," ujarnya.

Langkah diskresi Kepolisian untuk menangani masalah masker sitaan telah dilaksanakan oleh Polres Metro Jakarta Utara dengan menjual sebanyak 72 ribu lembar masker hasil sitaan dengan harga murah kepada masyarakat.

"Kami dalam hal ini terhadap masker yang kami sita, yang kami jadikan barang bukti ini akan kami jual kembali kepada masyarakat dengan harga sebelum kenaikan masker ini," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto di Mapolres Metro Jakarta Utara, Kamis.

Penjualan masker sitaan tersebut juga atas persetujuan dari dua tersangka pemilik barang tersebut.

Baca juga: Pasar Jaya distribusikan sejuta masker seharga Rp125 ribu per kardus
 

Petugas Polda Metro Jaya melintasi barang bukti saat rilis dugaan penimbunan masker di gudang di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Rabu (4/3/2020). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 600 ribu masker ilegal berbagai merek saat penggerebekan di sebuah gudang di Tangerang pada Selasa (3/3) sore. ANTARA FOTO/Fauzan/aww.

 

Dijelaskan Budhi, harga asli masker tersebut ada Rp22.000 per kotak, namun oleh dua tersangka penimbun dijual dengan harga Rp200 ribu per kotak.

Oleh pihak Kepolisian akan dikemas ulang dalam pak kecil yang masing-masing berisi 10 lembar masker. Warga hanya boleh membeli dua pak masker.

"Kami jual per 10 lembar nanti kami hargai Rp4000 dan warga bisa membeli maksimal dua pak, agar bisa meluas dan merata hasilnya," kata Budhi.

Budhi menyadari bahwa diskresi oleh Polres Metro Jakarta Utara adalah hal yang tidak biasa, namun diskresi memiliki landasan hukum yang diatur dalam undang-undang

"Kami melakukan diskresi Kepolisian karena tindakan yang kami lakukan juga diatur oleh UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian di mana tindakan kami lakukan agak sedikit melanggar aturan tapi tindakan tersebut untuk kepentingan umum masyarakat yang lebih luas," ujarnya.

Adapun uang hasil penjualan masker sitaan tersebut akan dijadikan pengganti barang bukti dalam kasus penimbunan masker tersebut.
Baca juga: Cegah Corona, TransJakarta sediakan masker bagi pelanggan yang sakit

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020