• Beranda
  • Berita
  • Mendikbud: 832 perguruan tinggi lakukan pembelajaran daring

Mendikbud: 832 perguruan tinggi lakukan pembelajaran daring

20 Maret 2020 17:29 WIB
Mendikbud: 832 perguruan tinggi lakukan pembelajaran daring
Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto menyanpaikan kesimpulan dalam Dialog Nasional Masa Depan Pembelajaran Digital dan Jarak Jauh di Jakarta, Rabu (18/12/2019). ANTARA/Katriana

"Saya mendengar banyak tenaga pengajar yang masih beraktivitas normal. Saya tekankan, aktivitas bekerja, mengajar atau memberi kuliah bisa tetap dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi," kata Nadiem.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebutkan hingga 19 Maret 2020 tercatat sudah 832 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta telah meniadakan pembelajaran di satuan pendidikan dan mengubahnya menjadi pembelajaran daring.

"Kalau siswa atau mahasiswanya belajar di rumah atau tempat tinggal masing-masing, maka para pendidik dan pegawai juga bisa bekerja dari rumah," ujar Nadiem dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat.

Guru dan dosen di wilayah terdampak pandemi virus COVID-19 sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau kampus sementara waktu.

"Saya mendengar banyak tenaga pengajar yang masih beraktivitas normal. Saya tekankan, aktivitas bekerja, mengajar atau memberi kuliah bisa tetap dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi," kata Nadiem.
Baca juga: Bappenas: Pembelajaran daring cocok diterapkan di Indonesia
Baca juga: Kemendikbud katakan sebagian besar kampus lakukan pembelajaran daring


Hal itu sejalan dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Disebutkan bahwa ASN yang berada di lingkungan instansi pemerintah dapat menjalankan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah atau tempat tinggal.

Dalam edaran tersebut juga dijelaskan bahwa Pejabat Pembina Kepegawaian bertanggungjawab dalam menyediakan ketentuan pelaksanaan dan pengawasan bekerja dari rumah atau tempat tinggal.

Mendikbud mengajak semua pihak bergotong royong menghadirkan solusi atas kendala-kendala yang mungkin timbul seiring perubahan pola di satuan pendidikan.

"Kehadiran fisik tidak menjadi ukuran kinerja. Yang terpenting adalah pembelajaran tetap berjalan dan terus terjadi. Hanya caranya yang berubah menjadi pembelajaran daring," pesan dia.
Baca juga: Gagap pembelajaran daring
Baca juga: Psikolog : Pembelajaran daring harus dibiasakan


Mendikbud juga meminta Dinas Pendidikan ataupun pimpinan perguruan tinggi dapat memberikan pedoman atau prosedur teknis pelaksanaan pembelajaran daring dengan mengacu pada kebijakan bekerja dari rumah yang ditetapkan pemerintah.

"Ini kan kewenangan masing-masing Dinas Pendidikan ataupun Perguruan Tinggi. Bisa diatur lebih lanjut detil prosedurnya, mekanismenya. Apa-apa saja yang menjadi hak dan tanggung jawab masing-masing. Sehingga ada kejelasan dan tidak terjadi kebingungan. Pemda perlu konsisten memberikan arahan mengenai hal ini," terang Mendikbud.

Pedoman tersebut juga harus memperhatikan situasi, kondisi, juga tantangan setempat, sehingga diharapkan tidak menjadi beban tambahan dalam implementasinya.

Nadiem memahami perubahan pola pembelajaran yang mendadak tidak mudah dilakukan. Bahkan, bagi beberapa pihak hal itu mungkin menakutkan. Namun, ia mendorong semua pihak merespons situasi saat ini dengan bijak.
Baca juga: Kemdikbud kembangkan program pembelajaran daring KKSI
Baca juga: APTISI minta kampus lakukan pembelajaran daring

Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020