Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, siap mengecek kesehatan atas kedatangan 136 orang santri dari Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur, Minggu (12/4). Santri-santri yang dimaksud adalah mereka yang menuntut ilmu di pondok pesantren itu dan akan pulang ke Jambi melalui Bandara Sultan Thaha.... harus segera antisipasi...
Hal ini diketahui dari pemaparan Kepala Polda Jambi, Inspektur Jenderal Polisi Firman Shantyabudi, saat memimpin taklimat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Sabtu.
Baca juga: Polisi perketat pemeriksaan kesehatan di perbatasan Aceh-Sumut
"Ada jadwal penerbangan dari santri Pondok Pesantren Gontor ke Provinsi Jambi hari Minggu besok (12/4/2020), hal ini harus dikomunikasikan dengan pihak Bandara Sultan Thaha, jangan sampai setelah mendarat para santri tersebut duduk lama di bandara," kata Shantyabudi.
Ia menyatakan, agar tim gugus tugas segera mengambil langkah begitu pesawat terbang yang membawa mereka mendarat di Jambi, harus langsung dicek kesehatan dan setelah itu langsung berangkat ke tujuan masing-masing untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Lebih lanjut, dia meminta agar nama serta alamat tempat tinggal santri tersebut segera diidentifikasi. "Nanti juga diberikan imbauan agar mereka langsung berangkat ke tujuan masing-masing, tidak singgah ke mana-mana.
Baca juga: Lebih dari 19.500 orang jalani pemeriksaan COVID-19 di Indonesia
Taklimat itu diikuti para pemimpin formal pemerintahan Jambi, pejabat-pejabat di lingkungan Polda Jambi, dan lain-lain.
Selain itu dalam pertemuan itu, berdasarkan laporan petugas di Posko Siaga Penanganan Covid-19, memasuki bulan suci Ramadhan 1441 H, mulai ada orang luar yang masuk ke wilayah Provinsi Jambi.
Ia meminta agar hal ini diantisipasi bersama guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan semakin dekatnya hari menjalang puasa, beberapa posko melaporkan mulai ada orang luar masuk Provinsi Jambi.
Baca juga: Polda Metro Jaya dirikan 33 titik pemeriksaan PSBB
"Ini harus segera antisipasi," kata dia.
"Kita harus beradaptasi dengan volume orang yang lewat perbatasan terkait kekuatan anggota, serta APD (alat pelindung diri) yang perlu disiapkan," ujarnya lagi.
Dalam taklimat itu, dia juga menyampaikan alur pemeriksaan orang dari turun kendaraan sampai jika ada yang terindikasi dari pengecekan suhu badan penanganannya harus sesuai dengan prosedur standar pelaksanaan.
Baca juga: Pemerintah telah membeli 20 alat pemeriksaan PCR untuk tes COVID-19
Selain itu, juga menyampaikan permasalah ke depan di Posko Siaga Covid-19 yang siaga 24 jam setiap hari. Salah satu masalahnya adalah pergiliran tugas anggota yang bertugas harus benar-benar diperhatikan.
Sejauh ini kegiatan di Posko Siaga Covid-19 di perbatasan-perbatasan keluar masuk Provinsi Jambi sudah berjalan baik.
Baca juga: Pangdam Jaya harap lab COVID-19 pangkas waktu hasil pemeriksaan
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020