• Beranda
  • Berita
  • Empat tips mudah jaga kondisi aki motor saat jarang dipakai

Empat tips mudah jaga kondisi aki motor saat jarang dipakai

11 Mei 2020 13:42 WIB
Empat tips mudah jaga kondisi aki motor saat jarang dipakai
Aki motor Honda (ANTARA/HO)
Sepeda motor merupakan alat mobilitas praktis yang menjadi andalan sejumlah kalangan masyarakat, baik perkotaan maupun pelosok.

Namun sejalan dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama pandemik COVID-19, alat transportasi itu tentunya lebih sering diparkir di rumah.

Kendati jarang digunakan, pemilik dapat menjaga kondisi sepeda motornya tetap prima, terutama pada komponen aki (accu) yang menjadi bagian integral pada sepeda motor.

Berikut empat langkah jaga kondisi aki menurut PT Astra Honda Motor (AHM) dalam siaran pers yang dikutip Senin:

Baca juga: Kenapa lepas aki mobil harus dimulai dari terminal negatif?

Baca juga: Waspada "penyakit" mobil jarang dipakai, aki tekor sampai endapan BBM


Panaskan mesin

Cukup panaskan mesin sepeda motor di rumah tanpa harus dikendarai, hal itu dapat dilakukan secara berkala yakni sehari sekali. Memanaskan mesin, selain menjaga sirkulasi pelumas mesin, juga dapat menjaga kualitas aki.

“Dengan kondisi sekarang, para pemilik sepeda motor sebaiknya memanaskan sepeda motornya selama 3-4 menit untuk menjaga kualitas aki sehingga tetap memberikan suplai arus listrik ke part komponen kelistrikan sepeda motor dan menyimpan energi listrik dengan baik," kata Endro Sutarno Technical Service Division PT AHM.

Jangan pasang aksesori sembarangan

Apabila memasang aksesoris atau part modifikasi yang menggunakan energi listrik, perlu diperhatikan saat melakukan pemasangan dengan memastikan sumber arus listrik yang akan digunakan.

“Jika ingin memodifikasi seperti lampu, klakson ataupun part yang membutuhkan kelistrikan, perlu menambahkan sekring tersendiri untuk menghindari korsleting atau terputusnya arus listrik pada sepeda motor," katanya.

Periksa berkala

Bagi pemilik sepeda motor yang menggunakan aki basah, perlu dilakukan pengecekan secara berkala terhadap jumlah debit air aki. Pada komponen aki, terdapat tanda batas jumlah debit air aki atau yang disebut upper lower.

“Periksa jumlah debit air aki, jika debit air kurang maka diharuskan melakukan penambahan air aki sebatas garis upper yang tertera pada aki basah” ujar Endro.

Cek sistem pengisian

Aki yang mengalami masalah, misalnya aki soak, bukan berarti harus membeli aki baru, namun perlu juga dicek sistem pengisian daya listriknya.

“Sering terjadi anggapan bahwa aki soak harus diganti dengan yang baru, namun bisa saja penyebabnya ada masalah di pengisian daya listrik yang masuk ke dalam aki," kata dia.

"Oleh karena itu, penting untuk memastikan sistim pengisisanya di sepeda motor,” lanjut Endro.

Baca juga: Astra Otoparts hadirkan GS Gold, dilengkapi barcode cegah pemalsuan

Baca juga: Berapa lama usia aki motor?

Baca juga: Massiv Amal, aki terbaru untuk sepeda motor

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020