"Saat ini jumlah pengguna kendaraan pribadi di ibu kota sudah mendekati periode sebelum adanya pandemi, yaitu 96 persen," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Susilo Dewanto dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Institut Studi Transportasi (INSTRAN), Selasa.
Penggunaan kendaraan bermotor roda dua memiliki porsi sebesar 72,8 persen, disusul kendaraan roda empat dengan jumlah 26,5 persen. Kendaraan berat yaitu bus ataupun truk dengan jumlah 0,7 persen.
Jumlah penggunaan kendaraan pribadi itu juga turut dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan beroperasinya transportasi-transportasi massal di Ibu Kota Jakarta seperti MRT Jakarta, TransJakarta dan LRT Jakarta.
"Masyarakat masih memiliki kekhawatiran untuk menggunakan angkutan umum," kata Susilo.
Baca juga: TransJakarta siapkan 107 rute untuk normal baru
Baca juga: PSBB transisi, jumlah penumpang MRT capai 18 persen
Menyongsong normal baru, Dishub DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk kembali menggunakan kendaraan umum mengingat saat ini protokol dengan ketat telah diterapkan oleh para pengelola layanan transportasi umum di Jakarta.
"Peningkatan penggunaan sepeda juga kita harapkan menjadi alternatif untuk mengajak masyarakat melakukan mobilisasi. Itu juga dapat meringankan beban transportasi publik selama pembatasan kapasitas masih dilakukan," ujar Susilo.
Transport Associate Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Gandrie Ramadhan menyarankan para pengelola transportasi massal kembali menggalakkan kampanye agar masyarakat kembali menggunakan transportasi publik.
"Karena saat ini pengelola layanan juga telah melakukan langkah preventif penyebaran COVID-19, dengan protokol kesehatan sehingga kendaraan umum tidak lagi ditakuti sebagai klaster penyebaran COVID-19," ujar Gandrie.
Baca juga: TransJakarta siapkan beberapa langkah hadapi normal baru
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020