• Beranda
  • Berita
  • Bahlil: Saya tidak tahu awal mula ketergantungan RI terhadap China

Bahlil: Saya tidak tahu awal mula ketergantungan RI terhadap China

13 Juli 2020 12:47 WIB
Bahlil: Saya tidak tahu awal mula ketergantungan RI terhadap China
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. ANTARA/HO-BKPM/pri.

Kita lihat di China setiap pertumbuhan ekonominya turun 1 persen, dampak ke (pertumbuhan ekonomi) kita itu 0,3 persen

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menekankan seharusnya Indonesia tidak bergantung pada negara lain, khususnya dalam bidang ekonomi.

Bahlil Lahadalia mengatakan hal itu menyusul pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ikut terkontraksi setiap ada kontraksi pada pertumbuhan ekonomi China.

"Kita lihat di China setiap pertumbuhan ekonominya turun 1 persen, dampak ke (pertumbuhan ekonomi) kita itu 0,3 persen. Saya enggak tahu awal mulanya kita ketergantungan ke China seperti ini," kata Bahlil Lahadalia dalam peluncuran buku "Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional" di Jakarta, Senin.

Baca juga: Merujuk China, jangan kaget pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 minus

Menurut dia, adanya pandemi Covid-19 meski cukup memberi dampak negatif ke perkeonomian, di sisi lain juga memberi kesadaran agar Indonesia tidak bergantung pada negara lain.

"Makanya Covid-19 ini membawa berkah bahwa sebaik-baiknya sebuah negara tidak boleh tergantung kepada negara lain," kata Bahlil Lahadalia.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu pun menambahkan penting bagi Indonesia untuk tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain, seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Baca juga: Ekonomi China diperkirakan tumbuh 1-3 persen di tengah bencana-pandemi

Baca juga: Luhut: China kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020