Teknologi self-driving pada truk pengangkut telah menarik banyak perhatian investor, karena mereka harus lebih mudah dan lebih murah ketika diluncurkan daripada mobil dan robotaxis yang bisa mengemudi sendiri, sambil memberikan jalan yang lebih jelas menuju profitabilitas.
Tidak seperti mobil dan robotaxis yang bisa menyetir sendiri, layanan angkutan mandiri ini juga bisa berjalan pada rute yang telah ditetapkan antara titik-titik yang telah ditentukan.
Baca juga: Daimler beli saham Torc Robotics untuk truk swakemudi
Baca juga: Mobil swakemudi lebih pantas untuk angkutan, kata bos Robotaxis
Dikutip dari Reuters, Kamis, bisnis ini lebih mudah diprediksi dan membutuhkan pemetaan yang lebih sedikit daripada mengarahkan pelanggan di antara titik-titik yang acak.
Kepala Eksekutif Navistar, Persio Lisboa, menjelaskan bahwa pembuat truk memilih TuSimple karena perangkat lunaknya lebih berkembang daripada para pesaingnya dan karena hubungannya dengan pelanggan yang sangat erat.
Presiden TuSimple, Cheng Lu, mengatakan karena jaringannya menggunakan titik-titik pada jaringan yang tetap seperti halnya dengan jalur perlintasan kereta api, truk-truk nantinya akan dikembangkan bersama dengan Navistar dan akan beroperasi pada otonomi Level 4 di mana kendaraan dapat beroperasi tanpa pengemudi.
Lu mengatakan bahwa, pengembang mobil yang ingin memiliki tujuan membuat mobil otonom Level 5, atau otonom penuh. Akan membutuhkan investasi uang, waktu, dan penelitian yang jauh lebih besar untuk dikembangkan.
"Anda tidak perlu merekayasa yang berlebihan," kata Lu.
"Pengangkutan selalu berkaitan tentang pengangkutan barang dari satu titik ke titik lain di rute yang telah ditentukan dan di sinilah kita dapat menambah nilai dengan mengatasi titik di industri ini." tambah dia.
Selain menjalankan tes pada jaringan TuSimple, UPS juga memiliki saham di perusahaan.
"Ini adalah jenis kemitraan produksi pengembangan yang kami lihat akan berkembang di pasar ini," ujar Direktur kelompok teknologi canggih UPS, Philip Aiello.
Sebagaimana diketahui, kedua perusahaan telah bekerja sama sejak 2018 dan CEO Navistar Lisboa mengatakan banyak hal dari apa yang perlu dilakukan pada tahun 2024 terdiri dari teknologi pengujian yang telah dikembangkan oleh pembuat truk di jaringan TuSimple.
TuSimple baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan jaringan truk yang bisa mengemudi sendiri yang berkolaborasi dengan United Parcel Service Inc, perusahaan angkutan truk US Xpress Enterprises Inc, dan McLane, unit rantai pasokan dari Berkshire Hathaway Inc.
Baca juga: VW dan Navistar berkolaborasi kembangkan truk listrik dan konektivitas
Baca juga: Truk kecil otonom akan segera diuji di California
Baca juga: Didi China targetkan 1 juta robotaxis pada tahun 2030
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020