PT Semen Padang membangun replika Danau Singkarak di kawasan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) dalam rangka melestarikan ikan bilih yang merupakan ikan endemik danau tersebut.Kolam dan area pemijahan selesai kami bangun, lokasinya di kawasan Taman Kehati Semen Padang
"Kolam dan area pemijahan sudah selesai kami bangun dan lokasinya masih di kawasan Taman Kehati Semen Padang. Kolam untuk area pemijahan ini semacam replikanya Danau Singkarak di kawasan Kehati," kata Ketua Tim Konservasi Ikan Bilih PT Semen Padang Deni Zen di Padang, Sabtu.
Kolam dan area pemijahan ikan bilih itu didesain oleh Universitas Bung Hatta (UBH), karena pelestarian ikan bilih di kolam tersebut, juga bagian dari kerjasama PT Semen Padang dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UBH yang telah dimulai sejak Juli 2018.
Baca juga: Sumbar buat aturan untuk selamatkan ikan bilih
"Rencananya September mendatang, kami akan segera mengisi kolam yang dilengkapi dengan area pemijahan tersebut dengan induk ikan bilih yang akan diambil langsung dari Danau Singkarak. Kemudian, ikan bilih yang sebelumnya dilestarikan di sungai Taman Kehati, itu tetap akan terus dikonservasi perkembangannya," ujar Deni.
Sementara Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan UBH Prof Hafrijal Syandri yang selama ini mendampingi PT Semen Padang dalam melestarikan ikan bilih mengatakan, kolam yang dilengkapi area pemijahan itu dibangun, supaya PT Semen Padang dan UBH semakin mudah dalam mengontrol perkembangannya.
"Kalau di sungai agak kesulitan kami mengontrolnya. Makanya kolam yang kami lengkapi dengan area pemijahan itu dibangun, supaya lebih mudah mengontrolnya, karena dari awal kami maunya pelestarian ikan bilih yang dilakukan PT Semen Padang difokuskan pada keberhasilan reproduksi," katanya.
Baca juga: Meninjau langkah penyelamatan Danau Singkarak dan Maninjau
Baca juga: Air Danau Singkarak meluap genangi lahan dan rumah warga
Guru besar yang akrab disapa Profesor Bilih itu menyebut reproduksi ikan bilih di sungai Taman Kehati dinilai berhasil dan sangat signifikan.
"Bahkan tingkat keberhasilannya mencapai 70 persen tapi itu tadi, kami dan tim di Semen Padang agak kesulitan mengontrolnya," ujar Hafrijal.
Rencananya, jumlah ikan bilih yang akan dilestarikan di kolam yang dilengkapi area pemijahan itu sekitar 10 ribu induk ikan bilih.
Jika pelestariannya berhasil, maka akan dilakukan restoking atau dikembalikan ke habitat aslinya di Danau Singkarak, karena ikan bilih merupakan ikan endemik di Danau Singkarak.
Baca juga: Budaya malu buang sampah cegah polusi plastik Danau Singkarak
"Selain direstoking, kami rencananya juga melakukan reintroduksi, yaitu memperbanyak habitatnya. Tapi kami lihat dulu sejauh mana peningkatan populasinya pada saat pelestarian di kolam yang dilengkapi area pemijahan. Kalau bagus, bisa kita restoking dan reintroduksi di tempat lain," kata dia.
Ikan bilih atau Mystacoleucus padangensis adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae yang menyebar terbatas di pulau Sumatera, terutama di Danau Singkarak dan Danau Maninjau Sumatra Barat.
Baca juga: BKSDA terima satwa kucing hutan dari warga Agam-Sumbar
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020