"Dokter kita sempat kena pukul," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Rabu.
Menurut Didi, kondisi dokter yang dipukul relatif baik dan langsung melanjutkan pelayanan terhadap pasien.
Didi menyatakan akan melanjutkan kasus pemukulan itu ke polisi.
Baca juga: Dinkes Batam jemput paksa HL warga kontak pasien positif COVID-19
Baca juga: Gubernur minta masyarakat bijaksana terkait jenazah COVID-19
JZ merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Harapan Bunda dan sudah dinyatakan positif COVID-19, berdasarkan hasil tes usap.
"Pasiennya meninggal. Dan lagi-lagi mau dibawa paksa pulang," kata Didi.
Saat itu, kerabat korban bersikeras membawa jenazah YZ dan pihak rumah sakit tidak mengizinkan karena pasien meninggal dalam status terkonfirmasi positif COVID-19.
Pihak rumah sakit dan kerabat korban sempat berdiskusi alot. Dan akhirnya disepakati untuk tetap menjalankan pemulasaran jenazah sesuai protokol COVID-19.
Sementara itu, dalam keterangan Gugus Tugas COVID-19 Kota Batam disebutkan, JZ lelaki 63 tahun warga Batuampar meninggal Selasa (26/8).
JZ adalah terkonfirmasi positif No.492 yang memiliki keluhan nyeri dada disertai batuk berdahak dan berdarah. JZ meninggal setelah dirawat secara intensif di RSUD Embung Fatimah.
Dalam kesempatan terpisah, Gubernur Kepulauan Riau Isdianto meminta warga bersikap bijaksana dan tidak mengambil paksa jenazah terkonfirmasi positif COVID-19.
Ia memahami perasaan keluarga terhadap pelaksanaan pemulasaran jenazah terkonfirmasi COVID-19, namun warga tetap harus menahan diri.
"Siapa yang tak sayang keluarga, semua sayang. Siapa yang tega, semua tak tega. Tapi kondisi sekarang ini...," kata dia.*
Baca juga: 22 ABK Kapal Vietnam tes cepat COVID-19
Baca juga: Wali Kota Batam minta guru ikut sosialisasikan COVID-19
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020