Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan kepada pemerintah daerah dan pihak pengusaha di Bali bergotongroyong menerapkan protokol kesehatan yang ketat, khususnya setelah dibukanya wilayah tersebut untuk turis domestik mulai 31 Juli 2020.
"Terpenting, pihak hotel dan pemerintah daerah bergotongroyong menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga pariwisata bisa menjadi pendorong ekonomi, bukan menambah kluster penyebaran Covid-19," kata Bamsoet dalam keterangannya di Bali, Selasa.
Hal itu dikatakannya saat bertemu dengan General Manajer Hotel Ayodya Resort Nusa Dua Martin Aeschlimann di Acara Motor Besar Indonesia (MBI) Ride to Java - Bali 2020 di Nusa Dua Bali, Senin (31/8) malam.
Menurut dia, hotel dan pemerintah provinsi (Pemprov) Bali sudah sangat ketat memberlakukan protokol kesehatan misalnya setiap hotel harus melalui uji verifikasi oleh tim uji klinis dari Pemprov.
Selain itu menurut dia, setiap hotel harus menyiapkan pembersih tangan atau "hand sanitizer" di setiap sudut ruangan, tamu yang datang disediakan masker, bahkan kamar hotel dibersihkan dengan disinfektan.
"Hotel juga harus menyiapkan ruang isolasi dan tim medis, untuk mengantisipasi seandainya ada tamu yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat maupun gejala COVID-19 lainnya," ujarnya.
Dia juga menghimbau kepada turis yang datang juga harus sadar diri dalam menerapkan protokol kesehatan, jangan sampai pemerintah dan hotel sudah bekerja keras, malah tamunya yang abai.
Menurut dia, sambil menunggu kesiapan vaksin, masyarakat tidak boleh menyerah begitu saja kepada COVID-19, gotong royong seluruh elemen bangsa diperlukan.
"Protokol kesehatan menjadi kunci, agar ekonomi bisa segera dipulihkan tanpa menambah penyebaran Covid-19," katanya.
Dia mengapresiasi langkah para pengusaha hotel di Bali yang tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19 tanpa melakukan pemutusan hubungan kerja secara langsung kepada para karyawannya.
Langkah itu menurut dia dilakukan walaupun penginapan tidak menerima pemasukan akibat ditutupnya Bali untuk turis asing dan domestik sejak April 2020.
"Namun pengusaha hotel masih memberikan gaji kepada para karyawannya meskipun mengalami penyesuaian. Semoga dengan mulai dibukanya Bali untuk turis domestik mulai 31 Juli 2020, pariwisata bisa segera berangsur pulih," ujarnya.
Namun dia menilai walaupun Bali sudah mulai dibuka untuk turis domestik sejak 31 Juli 2020, tidak otomatis membuat okupansi hotel naik.
Menurut dia, masih banyak hotel di Bali yang tutup dan kalaupun buka, hanya sedikit kamar yang bisa terisi padahal, pengelola hotel telah menawarkan diskon besar-besar untuk menarik minat "staycation" dan liburan warga.
Baca juga: Bamsoet minta pemandu edukasi turis jalankan protokol kesehatan
Baca juga: MPR: ketaatan protokol kesehatan kunci pemulihan ekonomi Bali
Baca juga: Ketua MPR: Pilkada mutlak dilakukan dengan protokol kesehatan
Baca juga: Ketua MPR apresiasi Inpres peningkatan disiplin protokol kesehatan
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020