Dalam turnamen besar lapangan keras yang diadakan tanpa penonton akibat pandemi COVID-19, petenis Jepang unggulan keempat itu tidak membiarkan kondisi-kondisi tidak biasa mengalihkan perhatian dia ketika dia menampilkan performa juang yang besar untuk menjuarai Grand Slam ketiganya.
Baca juga: Siegemund/Zvonareva sabet gelar ganda putri US Open 2020
Baca juga: Pavic, Soares klaim gelar ganda putra US Open
Kemenangan ini membuat petenis berusia 22 tahun itu mempertahankan rekor 100 persen menang dalam setiap final Grand Slam yang diikutinya, sebaliknya Azarenka untuk ketiga kalinya gagal merebut trofi US Open setelah cuma menjadi runner-up pada 2012 dan 2013.
Namun tetap saja itu adalah pencapaian yang luar biasa untuk petenis berusia 31 tahun itu yang turun pada final turnamen besar pertamanya dalam tujuh tahun terakhir.
Laga ini juga menandai untuk pertama kalinya sejak Arantxa Sanchez-Vicario pada 1994 seorang petenis berbalik menang setelah tertinggal pada set pertama dalam pertandingan final, demikian Reuters.
Baca juga: Osaka tak menyangka aksi protesnya tarik perhatian kalangan tenis
Baca juga: Azarenka juarai Western & Southern tanpa bertanding
Baca juga: Dominic Thiem melaju ke final US Open untuk pertama kalinya
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020