Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio berharap pertunjukan musik jazz di alam terbuka dapat dikemas secara menarik agar peminatnya bertambah dari tahun ke tahun.Kita ajak orang jalan-jalan sambil menonton jazz
Dia pun berharap, pertunjukan musik jazz bisa membantu menguatkan lagi pariwisata Indonesia setelah pandemi virus corona berlalu.
"Jadi Indonesia bisa punya daya tarik baru khusus di pariwisata," kata Wishnutama dalam video sambutan di sela konser virtual “Road to Jazz Gunung Series", Jumat.
Wishnutama juga berterima kasih kepada para pendiri Jazz Gunung antara lain Sigit Pramono, Butet Kartaredjasa dan almarhum Djaduk Ferianto, karena konsisten menggelar Jazz Gunung sejak 12 tahun silam.
Sigit menuturkan ide membuat Jazz Gunung 12 tahun lalu adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat setelah pariwisata loyo akibat kejadian seperti bom Bali.
Baca juga: Ribuan pengunjung padati Jazz Gunung Bromo
Baca juga: "Jazz Gunung" beri penghargaan Ireng Maulana
Jazz Gunung menjadi daya tarik wisata Bromo yang akhirnya jadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Namun, Bromo dan tempat-tempat wisata lain di Indonesia kini terpuruk akibat pandemi COVID-19 yang membatasi ruang gerak masyarakat.
"Kalau dalam satu-dua tahun ke depan kunjungan wisatawan mancanegara belum pulih, setidaknya kita pulihkan tingkat kunjungan wisatawan domestik karena ekonomi kita dalam satu-dua tahun ke depan mengandalkan wisatawan domestik," ujar Sigit.
"Kita ajak orang jalan-jalan sambil menonton jazz," kata dia.
Jazz Gunung merupakan penyelenggara pergelaran musik jazz bertaraf internasional di alam terbuka di Indonesia seperti Bromo, Ijen, Burangrang dan Danau Toba.
Sejak 2009, kegiatan ini rutin digelar setiap tahun. Namun pandemi COVID-19 menyebabkan beberapa pergelaran Jazz Gunung 2020 ditunda dan Jazz Gunung Bromo 2020 diundur menjadi 5 Desember 2020.
Gerakan Pakai Masker (GPM) menggandeng Jazz Gunung Indonesia dan Konser 7 Ruang menggelar konser virtual “Road to Jazz Gunung Series".
Para musisi tampil dengan menerapkan protokol kesehatan karena beraksi dari ruangan yang berbeda. Seperti namanya, Konser 7 Ruang, ada tujuh ruangan terpisah untuk masing-masing musisi, mulai dari ruang gitar, piano, bass, keyboard, vokal, drum, hingga ruang mixing.
Acara ini merupakan konser kemanusiaan, meliputi penggalangan dana yang hasilnya akan dipergunakan untuk kampanye cara memakai masker yang benar serta diberikan kepada pelaku seni yang terkena dampak pandemi.
Konser virtual yang ditayangkan di channel YouTube @jazzgunung dan @dssmusic ini menampilkan musisi Andien, Syaharani, Bintang Indrianto dan Audiensi Band.
Baca juga: Pulihkan pariwisata usai pandemi lewat jazz
Baca juga: Jazz Gunung 2019 siap digelar di Bromo dan Ijen
Baca juga: Banyuwangi hadirkan sejumlah penyanyi meriahkan Jazz Gunung
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020