Pertunjukan itu diselenggarakan langsung di lokasi pameran foto, ruang Stanisław Staszic yang terletak 135 meter di bawah permukaan tanah, demikian menurut Pensosbud KBRI Warsawa, Diyah Ramadani Agustini kepada Antara London, Minggu.
Duta Besar Indonesia di Polandia, Siti Nugraha Mauludiah mengatakan, untuk pertama kalinya Indonesia mengadakan pameran foto serta pertunjukan musik dan tarian di bawah permukaan tanah di Polandia.
Baca juga: Warga Norwegia antusias belajar tarian Minang dan bermain angklung
Baca juga: Tarian Indonesia jadi daya tarik pengunjung Fitur Madri
Direktur Pemasaran dari Wieliczka Salt Mine, Marta Młynarska, mengatakan selama penyelenggaraan, pameran foto itu diperkirakan telah disaksikan lebih dari 30 ribu orang pengunjung.
Dikatakannya karena pandemi, jumlah pengunjung tambang garam berkurang dari 3.000-5.000 orang per hari menjadi sekitar 1.000 orang per hari.
“Jika bukan karena pandemi, mungkin pengunjung yang menyaksikan pameran foto akan berkali lipat jumlahnya,” ujarnya.
Pada penutupan pameran foto, para pengunjung yang datang ke tambang garam Wieliczka disuguhi penampilan tari Yapong dan Nawang Sekar yang menawan dari Warsaw Gamelan Group pimpinan Dawid Martin.
Sejak 1997, tambang garam Wieliczka menjadi salah satu UNESCO World Heritage dan merupakan obyek wisata populer di Polandia.
Di dalam tambang ini, pengunjung tidak hanya dapat melihat proses penambangan garam namun juga dapat melihat beberapa chapel. Hingga saat ini kegiatan penambangan garam di tambang tersebut juga masih aktif.
Penyelenggaraan pameran foto yang diresmikan pada 18 Agustus lalu, dan pertunjukan musik dan tari ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Polandia yang diadakan KBRI Warsawa bekerja sama dengan Wieliczka Salt Mine, Konsul Kehormatan RI di Kraków, dan pemerintah setempat.
Baca juga: Carolina Marin, dari tarian Flamenco ke olahraga bulu tangkis
Baca juga: Maestro Eko konsisten angkat tarian Indonesia di kancah internasional
Baca juga: Toraya Mangkasara juara kedua kompetisi tari dunia
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020