Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah mengemukakan bahwa pelatihan vokasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja agar siap menghadapi dunia kerja, dapat bersaing, dan memiliki produktivitas yang tinggi.Pelatihan vokasi diselenggarakan di balai latihan kerja (BLK), lembaga pelatihan kerja, maupun melalui pemagangan di perusahaan, baik di dalam maupun di luar negeri
"Berbagai program pelatihan sudah disiapkan oleh pemerintah, khususnya dari Kementerian Ketenagakerjaan. Program pelatihan tersebut baik yang bersifat teknis, manajerial, peningkatan produktivitas, maupun kewirausahaan," katanya di Jombang, Jawa Timur, Minggu.
Kementerian Tenaga Kerja mengadakan sosialisasi program pemagangan dalam dan luar negeri serta sosialisasi pelatihan vokasi di Jombang. Acara tersebut dihadiri sekitar 600 orang peserta dari Jombang dan Mojokerto. Selain hadir langsung di acara, sebagian peserta juga ikut lewat virtual dari Mojokerto.
Pihaknya mengungkapkan berbagai metode pelatihan dapat dilakukan, baik dilakukan secara daring, "offline" maupun "blended".
Ia menambahkan pelatihan vokasi diselenggarakan di balai latihan kerja (BLK), lembaga pelatihan kerja, maupun melalui pemagangan di perusahaan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Ia menambahkan pemagangan ke luar negeri dilaksanakan melalui kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang dengan durasi program pemagangan selama tiga tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan lima tahun apabila perusahaan membutuhkan dan kinerja peserta pemagang dianggap baik.
Pelatihan vokasi di BLK maupun LPK, lanjut dia, diselenggarakan berdasarkan standar kompetensi kerja, yang telah dirancang agar lulusannya memiliki kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.
Sedangkan pemagangan diselenggarakan langsung di perusahaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri mengacu kepada standar kompetensi kerja yang diterapkan oleh perusahaan. Peserta terlibat langsung di dalam proses produksi barang atau jasa, sehingga selesai mengikuti pemagangan, para peserta telah memiliki pengalaman dan kompetensi, serta etos kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pemerintah Kabupaten Jombang Purwanto menambahkan, di Kabupaten Jombang juga sudah mempunyai 15 lembaga dengan beberapa kejuruan, seperti teknologi komunikasi, otomotif (sepeda motor), menjahit, komputer, hingga pelatihan bahasa.
"Selain BLK komunitas, kami juga dibantu teman-teman lembaga latihan kerja swasta yang ikut meningkatkan kapasitas pencari kerja dalam rangka pengembangan pelaksanaan program khususnya dibina pelatihan dan produktiviitasnya," katanya.
Di Jombang, terdapat 39 lembaga latihan kerja swasta dengan berbagai macam jurusan. Dengan lembaga latihan itu, juga turut membantu pendidikan vokasi terutama di Jombang, demi meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja, demikian Purwanto.
Baca juga: Menaker: Pelatihan vokasi untuk penguasaan keahlian santri
Baca juga: Menggagas Desa Vokasi untuk pemberdayaan dan penguatan SDM
Baca juga: Diawali ke Jepang, tenaga magang ke luar negeri dikirimkan Kemenaker
Baca juga: Bappenas tekankan pentingnya pelatihan vokasi berbasis digital
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020