"Kami ingin memberikan gambaran dan penjelasan kepada pihak terkait tentang produksi surat suara di perusahaan, mulai dari penyerahan materi, pencetakan, penyortiran, pelipatan sampai dengan packing dan pengiriman dari perusahaan ke gudang. Seluruh kegiatan tersebut diawasi oleh pihak kami, agar kami dapat memastikan bahwa semua berjalan baik," kata Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna di Depok, Minggu.
KPU bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Bawaslu melakukan peninjauan dan pengawasan produksi surat suara yang dilakukan di PT. Gramedia Printing Jalan Rancaekek KM. 24 - Bandung Jawa Barat.
Baca juga: Jelang Pilkada Karawang, 40.059 petugas KPPS akan dites cepat COVID-19
Baca juga: Whisnu tanggapi perbedaan politik dengan kakaknya di Pilkada Surabaya
Baca juga: Bawaslu Bali: PTPS harus pahami tiga tujuan pengawasan
Ia menjelaskan jumlah surat suara yang tercetak adalah jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 1.229.362 pemilih ditambah 2,5 persen sebagai cadangan, jadi jumlah keseluruhan 2.262.051 lembar surat suara.
"Kami mengestimasi surat suara tersebut akan masuk gudang kami diperkirakan pada 24 November ini atau bahkan bisa lebih cepat. Kami terus berupaya agar semua logistik bisa kami terima dalam waktu dekat ini," katanya.
Nana lebih lanjut mengatakan KPU Kota Depok saat ini selain sedang melakukan tahapan rekrutmen anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga tengah fokus kepada tahapan logistik. Tahapan logistik juga merupakan tahapan krusial dan penting yang memerlukan perhatian secara khusus.
Dikatakannya logistik pemilihan berupa surat suara merupakan salah satu instrumen penting tahapan dalam penyelenggaraan pemilu atau pilkada yang tidak boleh dianggap remeh. Seperti penyelenggaraan saat ini, pilkada sejatinya adalah kontestasi demokrasi, mencari dan memilih pemimpin dengan mekanisme pemberian hak suara oleh para pemilih.
"Mekanisme memilih ini terekam dan teradministrasikan melalui surat suara. Jadi, logistik surat suara pilkada memiliki peran yang penting dalam suksesi kontestasi disamping instrumen logistik yang lain," ujarnya.
Sejak awal KPU Kota Depok telah mempersiapkan dan merencanakan pengelolaan logistik pilkada ini dengan standar operasional prosedur 'just in time' dalam penyelenggaraan kali ini. Kami mengedepankan prinsip tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat kualitas sehingga dalam pelaksanaan pilkada tidak dijumpai hambatan dan kendala mengenai logistik pemilihan sampai dengan semua tahapan pilkada selesai.
Sebagai informasi logistik pilkada yang sudah diterima di gudang KPU Kota Depok diantaranya kotak suara, bilik, segel, hologram, sampul dan lain sebagainya. Kami tetap terus akan mengupayakan pengelolaan logistik ini dapat terlaksana dengan baik, transparan dan akuntabel.
"Alhamdulillah semua pihak mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh kami dalam pengadaan surat suara ini," katanya.
Baca juga: Sebanyak 16.060 bilik suara Pilkada Depok sudah siap
Baca juga: KPU Depok siap gunakan Sirekap di Pilkada 2020
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020