• Beranda
  • Berita
  • UT serahkan ijazah sarjana kepada 21 pekerja migran di Taiwan

UT serahkan ijazah sarjana kepada 21 pekerja migran di Taiwan

13 Desember 2020 17:12 WIB
UT serahkan ijazah sarjana kepada 21 pekerja migran di Taiwan
Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat dalam Upaca Penyerahan Ijazah pekerja migran Indonesia di Taiwan, di Jakarta, Minggu (13/12/2020). ANTARA/Indriani/am.

Walaupun sibuk dengan pekerjaan, mereka berhasil menyelesaikan kuliah di UT

Universitas Terbuka (UT) menyerahkan ijazah sarjana kepada 21 pekerja migran asal Indonesia yang bekerja di Taiwan secara daring, Minggu.

“Kami sangat bangga dengan keberhasilan mahasiswa UT di Taiwan. Walaupun sibuk dengan pekerjaan, mereka berhasil menyelesaikan kuliah di UT,” ujar Rektor Universitas Terbuka, Prof Ojat Darojat, dalam sambutannya.

Dia menambahkan keberhasilan wisudawan UT Taiwan dapat menjadi motivasi bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan untuk dapat meningkatkan kompetensinya melalui pendidikan.

Baca juga: UT sebut 312.236 mahasiswa ikuti UAS dengan skema THE

Rektor juga menyampaikan bahwa UT terus menerus meningkatkan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran UT agar mahasiswa UT baik di dalam negeri maupun luar negeri memperoleh layanan yang lebih baik.

Upacara Penyerahan Ijazah (UPI) bagi wisudawan UT di Taiwan dilakukan secara daring dan luring. Sebanyak 14 wisudawan mengikuti upacara secara langsung di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan, dan tujuh wisudawan mengikuti UPI dari daerah masing-masing di Indonesia karena telah kembali ke Tanah Air.

Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri UT Dewi Padmo PhD mengatakan penyelenggaraan pendidikan jarak jauh di Taiwan dilakukan mulai 2011.

Baca juga: UT pastikan mahasiswa tidak dirugikan akibat kendala teknis ujian

Dewi mengucapkan selamat atas apa yang diraih oleh para pekerja migran tersebut.

“Mahasiswa yang melakukan pendidikan jarak jauh memiliki tantangan dan kendala yang berbeda dengan pendidikan tatap muka. Apalagi pekerja migran yang jauh dari keluarga dan harus mencari nafkah,” jelas Dewi.

Dewi terus mendorong para pekerja migran  meningkatkan pendidikannya melalui UT.

Baca juga: Rektor optimistis lulusan UT banyak yang lolos seleksi PPPK

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani sebagai bentuk kepedulian dan perhatian BP2MI kepada para pekerja migran Indonesia yang mengikuti kuliah di UT selama bekerja di Taiwan dan berhasil lulus.

“BP2MI memberikan dukungan kepada para pekerja migran yang berada di mancanegara untuk mengikuti kuliah di UT di tengah kesibukan mereka bekerja. UT dan BP2MI (dulu bernama BNP2TKI) telah melakukan kerja sama dalam rangka meningkatkan kualitas para pekerja migran di luar negeri,” kata Benny.

Dengan menempuh pendidikan secara jarak jauh melalui UT, diharapkan setelah kembali ke Tanah Air akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk membuka usaha dan menjadi penggerak usaha di kampung halaman.

Baca juga: Rektor : Lulusan UT banyak lolos CPNS karena kurikulum semakin baik

Baca juga: Selama pandemi UT luluskan 50 mahasiswi pekerja migran di Hong Kong

 

 

Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020