Pemenang lomba penulisan esai berbahasa Indonesia yang digelar Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada Kedutaan Besar RI di BeijingKejuaraan ini sebagai ajang untuk mengasah kemampuan mereka karena ini penting bagi mereka dalam mengerjakan tugas akhir sebagai prasyarat kelulusan nanti,
ternyata ibunya menyukai lagu-lagu Indonesia.
"Ibu saya bukan orang Indonesia, tapi menyukai lagu-lagu Indonesia," kata Mu Rongduomijia, mahasiswi jurusan Bahasa Indonesia di Jilin International Studies of Univeristy (JISI) kepada ANTARA di Beijing, Jumat.
Tulisan dalam bentuk esai berjudul "Bahasa Indonesia, Jembatan antara Indonesia dengan Tiongkok semakin penting" itu berhasil menyisihkan 96 tulisan lainnya pada lomba yang digelar Atdikbud KBRI Beijing dalam rangkaian peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-China.
Baca juga: KBRI Beijing gelar lomba menyanyi lagu Indonesia khusus BIPA
Baca juga: KBRI Beijing bahas kerjasama pendidikan vokasi dengan Kota Shenzhen
Dalam tulisan esainya tersebut, Mu mengutip lirik lagu "Indonesia Pusaka" yang sering kali dinyanyikan ibunya dalam berbagai kesempatan.
Mu mengaku sejak kecil dia sudah diarahkan untuk mencintai Indonesia oleh ibunya meskipun keduanya tidak memiliki latar belakang historis dengan Indonesia.
"Walaupun tidak mengerti maksudnya, lagu itu menurut saya sangat indah," ujar mahasiswi yang berkuliah di Changchun, Ibu Kota Provinsi Jilin, di wilayah timurlaut China.
Sementara itu, juara kedua dan ketiga direbut oleh Zhang Mingyu dari Xi'an International Studies of University dan Cao Xiaoqi dari Guangdong University of Foreign Studies.
Lomba tersebut diikuti oleh 97 mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia di China. Sebelum menentukan juara, dewan juri mengundang 10 peserta terbaik dalam sesi wawancara virtual.
"Ini kejuaraan nasional penulisan esai Bahasa Indonesia di China yang pertama kali. Kami sangat berterima kasih melihat antusiasme peserta," kata Atdikbud KBRI Beijing Yaya Sutarya.
Ia kagum dengan kemampuan menulis para mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia di China.
"Kejuaraan ini sebagai ajang untuk mengasah kemampuan mereka karena ini penting bagi mereka dalam mengerjakan tugas akhir sebagai prasyarat kelulusan nanti," ujarnya.
Ia sangat berharap para mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia di China tidak hanya mahir dalam berbicara, melaikan juga piawai dalam menulis artikel, termasuk esai.
Baca juga: KBRI Beijing tunda keberangkatan penerima Dharmasiswa
Baca juga: KBRI Beijing gelar lomba cerdas cermat wawasan kebangsaan
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020