• Beranda
  • Berita
  • Selintas kenangan di era kejayaan musik country & folk Bandung

Selintas kenangan di era kejayaan musik country & folk Bandung

3 Januari 2021 11:24 WIB
Selintas kenangan di era kejayaan musik country & folk Bandung
Dokumentasi - Penampilan grup musik Ary Juliyant & The Bajigur Bluegrass dalam tajuk "Kereta itu dari Kota Mataram" di Taman Budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) Kota Mataram, Sabtu (3/8) malam. ANTARA/Rizky Aulia Guevara/pri.
Tampaknya sebelum saya bergaul di ranah musik country & folk tanah air sekitar tahun 1980-an, khususnya di Kota Bandung, genre ini sudah lama hadir berkembang dari munculnya kegiatan kesenian yang beragam.

Mulai dari diselenggarakannya festival hingga pentas-pentas di kampus. Ada beberapa nama musisi dan kelompok yang masih saya ingat tertera dibanyak poster, koran dan atau disebut dalam siaran radio lokal Bandung.

Seperti alm Dede Harris seorang penyanyi balada yang luar biasa bagi saya. Ada THE JACK DANIEL'S BAND yang lebih sering mengusung semacam Musik Big Band Dixie. Dan yang sangat saya kenal adalah karya Kang Hari Pochang yang berjudul " KOMEDI PUTAR".

Di masa itu banyak pelaku sejenis musik Country ataupun Folk yang dekat juga dengan nuansa Balada Celtic. Seperti hadirnya alm Cok Rampal, Harry Suliztiarto dkk yang tergabung dalam Musik Inpres yang juga telah me-release album.

Bagi saya di masa itu juga melekatkan ingatan akan kehadiran Alm Leo Kristi sang baladeur sejati yang juga sering berada di Bandung.

Baca juga: Dixie Chicks ganti nama jadi The Chicks, dukung keadilan ras di AS

Baca juga: Shania Twain kembali rilis album setelah kehilangan suara


Seorang tokoh lagi yang luar biasa adalah sosok Kang Abah Iwan Abdurrahman, Teh Uli Sigar, Iwan Fals, Kang Fedly Egi dkk yang tergabung dalam kelompok Babadotan, juga ada Deddy Dakocan, Ritta Rubby Hartland yang sering juga muncul bersama kelompok Rodeo.

Selain mereka masih banyak nama lainnya yang muncul berbarengan dengan terselenggaranya dua kali event Festoval Musik Country Sangkuriang se-Jawa & Bali di Bandung.

Masih di era 1985-an semakin marak dengan hadirnya beberapa kelompok Musik Country & Folk lainnya hadir di setiap program musik. Entah di panggung- panggung perayaan 17 Agustus-an di pelosok seantero Bandung.

Seperti di Jalan Mangga dan sekitarnya, Jalan Bima dan sekitarnya, Cimahi, Cicaheum serta banyak wilayah lainnya yang biasanya terus eksis selama nyaris satu bulan. Baik sebelum dan juga sesudah tanggal Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus nyaris terjadi setiap tahun hingga menjelang akhir tahun 1990 an maupun di sejumlah Bar, Cafe, Pub, Hotel, Kampus dan Stasiun Radio.

Di masa ini muncullah beberapa nama kelompok musik dan penyanyi balada lainnya. Seperti Nizar Muhammad dengan DITTO- DITTY BAND + MILA SAMSU, ALIH, HENDRY dkk tergabung di LPC BAND.

Bahkan banyak lagi beberapa nama yang terlibat di Festival Musik & Busana Country yang juga diselenggarakan di GOR SAPARUA Bandung. Saat itu ada kelompok GEMBALA, WIGERS, PONGAH, HITLER dll.

Kecenderungan gaya Musik Country saat itu bagi saya menampakkan lebih banyak bermain akustik semacam perpaduan khas Musik Country Bandung antara unsur bluegrass, folk dan etnik daerah.

Walaupun tidak semua seperti itu. Ada kelompok BY PASS-nya Alm AANG, Riswan Ansory dengan kelompok RIDERS kemudian HILLBILLY. Ada Roy West J dkk di JOE ARKANSAS. Sebelumnya ada pula JOTANG, KNOTT BERRY FARM, CHURULUK, GAMBLER, HOSMER, Kg Bubung M S dengan LAKEN, ABBE- RCM nya BENNY BULDANSYAH yang seorang musisi solo gitar-vokal.

Baca juga: Jejak kaum hawa dalam histori rock Indonesia

Baca juga: Ixia tampilkan enam vokalis dalam video musik "Unividuals"


Dan masih banyak band lainnya hingga akhirnya sempat beberapa saat hilang kabarnya dunia per-countryan. Sebenarnya di masa awal perjumpaan band- band Country & Folk di atas, sempat terbentuk sebuah perkumpulan yang disebut ASPEC (Asosiasi Pemusik Country Bandung). Namun akhirnya kandas.

Pasca kembalinya semangat ber-country western yang diusung Tantowi Yahya dengan CMCI nya membangun nuansa baru peta Musik Country di Bandung khususnya.

Di samping tetap eksis nya beberapa kelompok lama seperti DITTO-DITTY, ada juga semangat Denny Bronco dengan BRONCO BAND nya, Iwan Bungsu yang dulunya pernah mengusung beberapa nama kelompok seperti BLUEBERRY, juga men support kakaknya Alm UNANG TRIONO, Kg Adoel, Isaz Sajidin Ulle Sakso di GEMBALA.

Pernah ada pula sebelum masa ini kelompok GAIRSH Jimmy Moniung Tri Hadi Wawan Werdaya yang sekaligus pernah tergabung dalam kelompok THE JACK DANIEL'S REVIVAL nya Kg POCHANG, Kiki Soelaeman dkk.

Kembali kisah di era akhir 1990-an, setelah adanya geliat baru COUNTRY WESTERN yang diusung teman- teman CMCI di Bandung, peta-nya memunculkan semangat lama Alm AGUS HIKMAT (Sang Bapak Banjo Bandung) bersama teman lainnya mendirikan BANDUNG COUNTRY STAGE yang sempat eksis di AMARILLO BANDUNG yang digagas oleh Pak Kharis dan Kang Tatang Lakturo para senior nya siaran Musik Country & Folk di RADIO MARA di masa lalu.

Namun semangat teman- teman ini ternyata tetap dikawal oleh banyak semangat dari pelaku Musik Country masa Milenium seperti Abah Donny dkk dengan WAGONWOOD nya, Tony Sudirman, THE DALTON, Kang POW yang tetap setia dari dulu, juga teman- teman lainnya seperti AMMY KURNIAWAN, MUKTI-MUKTI serta beberapa nama lainnya yang semoga akan muncul di tulisan lainnya dalam catatan teman- teman hebat seperti Ade Katim Daniel Bluegrass Banjo dst.

Sebuah catatan

Saya bersyukur di Era Milenium ini sebenarnya juga sudah dilengkapi dengan sempat di- release nya sebuah album CD Audio Kompilasi Musik Country & Folk "COUNTRY KURING" yang digagas dan diproduksi oleh Kg Egifedly, Windi dkk di sekitar tahun 2006/ 2007.

Dan hal yang menggembirakan lainnya adalah pernah hadirnya Stasiun Radio khusus Musik Country di Cimahi yang melibatkan Roy West J dkk. Dan syukurnya keberlanjutan semangat itu masih tetap dipanjangkan oleh tetap eksisnya program musik country di beberapa Stasiun Radio di Bandung seperti Radio Chevy dll.

sekalipun referensinya tetap didominasi karya- karya lagu Country Western asal Amerika yang memang masih lebih digandrungi ketimbang karya lokal yang tidak pernah mampu dihadirkan di ranah Industri Musik Nasional.

Tapi yang terpenting adalah Semangat Musik Country & Folk Bandung akan tetap hidup di Era Milenial dikumandangkan, dibicarakan, dikembangkan, dimanfaatkan dan terus dicatat bahwa pernah hadir BANDUNG COUNTRY MUSIC ASSOCIATION (BCMA) dan Komunitas Wagonwood di Cileunyi pun tetap mampu menjadi tempat singgah pentas dan forum diskusi siapapun termasuk Konser Gerilya Ary Juliyant menyajikan karya- karya nya yang "sesat" sambil makan Sate Maranggi Abah koboy yang lezaaat

Catatan Tambahan

Oh ya di masa lalu pun pernah hadir figur luar biasa seperti FOXTROT BAND juga Yani Mardiani, Alm Heri, Tiwi Shakuhachi, Ary-arief Piul Tretura, Sena Warman Reksalegora, Mang Jeki Rejekiana, Aria Indra Purnama, Yuni Mogot-Prahoro, serta ALDILA BAND nya Kang Aduy dari Cicaheum, Alm Sunnex juga banyak teman- teman yang tergabung dalam kelompok Musik Country SMA di Bandung.

Seperti Yayat Supriatna, Ricky Tupanwael Budiman dll (SMAN 6 Bandung).

*Ary Juliant, musisi balada & pendiri komunitas Rumah Kucing

Baca juga: Kenny Rogers masuk Country Music Hall of Fame

Baca juga: Taylor Swift kembali terima penghargaan country

Baca juga: Musik rock sudah mati atau stagnasi?

Baca juga: Musik rock pada era digital

Pewarta: Ary Juliant
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021