Semenjak pandemi COVID-19 berlangsung, sebagian besar orang menghabiskan lebih banyak waktu di ranah online, termasuk anak-anak yang menggunakan internet untuk terhubung dengan teman dan guru mereka untuk melakukan kegiatan sekolah dari rumah secara virtual.Percakapan tentang keamanan di ranah online seharusnya menjadi bagian dari keseharian
Hal ini juga menjadi tantangan bagi orangtua untuk memastikan ruang digital aman bagi anak. Menurut Head of Safety Facebook Asia Pacific, Amber Hawkes, hal utama yang dapat dilakukan orangtua adalah untuk memulai percakapan, dan menciptakan cara berkomunikasi yang terbuka.
"Percakapan tentang keamanan di ranah online seharusnya menjadi bagian dari keseharian--layaknya percakapan tentang ‘bahaya orang asing’ atau kewaspadaan ketika menyebrangi jalan, dan percakapan tersebut harus dimulai sejak dini," ujar Hawkes dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa.
Baca juga: Kiat aman berinternet untuk anak ala YouTuber Kimbab Family
Sebagai bagian dari percakapan tentang keamanan di ranah online, anak-anak harus memahami bahwa akses terhadap perangkat elektronik dan internet harus dilandasi dengan tanggung jawab. Mereka juga memiliki peran dalam menjaga diri sendiri dan orang lain untuk tetap aman di ranah online.
Bertepatan dengan Hari Internet Aman Dunia yang jatuh hari ini, berikut lima kiat utama dari Hawkes dalam menjaga keselamatan anak di ranah online.
1. Tetap terlibat dalam dunia digital anak
Luangkan waktu untuk menemani anak ketika mereka online. Jika anak Anda senang bermain video game, duduklah di dekatnya. Jika anak remaja Anda menggunakan Facebook atau Instagram, berdiskusilah dengan mereka tentang berteman atau mengikuti mereka di media sosial.
Berbicaralah dengan mereka tentang dengan siapa mereka terhubung dan apa yang mereka bagikan. Katakan juga bahwa mereka dapat berbicara dengan Anda kapanpun ketika mereka melihat atau mengalami hal yang membuat mereka tidak nyaman di ranah online.
Baca juga: Cara agar anak tidak berlebihan gunakan internet saat PSBB
2. Gunakan pengaturan privasi dan keamanan
Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger memiliki pengaturan untuk memberikan orang kendali terhadap apa yang mereka bagikan, dengan siapa mereka membagikannya, apa yang mereka lihat, dan siapa yang bisa menghubungi mereka.
Sebagian besar dari pengaturan ini diaktifkan secara langsung untuk anak di bawah umur, tapi Anda sebaiknya tetap mengecek pengaturan privasi dan keamanan secara rutin.
3. Buat kesepakatan sebagai keluarga
Buatlah kesepakatan bersama mengenai peraturan penggunaan perangkat elektronik, akses ke internet dan media sosial, dan jelaskan konsekuensi atas pelanggaran peraturan tersebut.
Tergantung dari usia anak Anda, Anda dapat membicarakan tentang konsekuensi yang lebih serius (seperti konsekuensi hukum) ketika mereka membagikan jenis konten tertentu seperti gambar intim yang tidak mendapatkan persetujuan.
Baca juga: Tiktok hadirkan panduan anti-perundungan siber
4. Tunjukkan contoh yang baik
Jika Anda membuat peraturan kepada anak seperti, "tidak boleh menggunakan handphone di atas jam 8 malam" atau "tidak boleh menggunakan handphone di kamar," Anda juga harus melakukan hal yang sama.
5. Belajar bersama anak
Teknologi senantiasa selalu berkembang, dan anak muda mempelajarinya dengan cepat. Jika anak Anda mulai menggunakan aplikasi baru, minta mereka untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana cara kerja aplikasi tersebut.
Cara ini merupakan kesempatan untuk terhubung dengan anak Anda, melihat apa yang mereka lakukan secara online, dan berdiskusi mengenai keamanan di ranah online. Sebaiknya Anda juga melakukan riset mandiri mengenai fitur privasi, keselamatan, dan keamanan dari aplikasi tersebut.
Baca juga: Pastikan internet aman bagi anak, Kementerian PPPA gelar edukasi
Baca juga: Hari Internet Aman Sedunia, ini langkah Kominfo amankan ruang digital
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021