Pesan di WhatsApp itu berisi kiat pencegahan COVID-19 dengan menghirup uap air panas. Uap air panas diklaim dapat membunuh virus corona.
Berikut pesan lengkap yang beredar itu:
Share…dari Ketua Satgas Covid Pak Dwiyono
Informasi tentang pencegahan Covid19:
Air panas yang Anda minum baik untuk tenggorokan Anda
Namun virus corona ini tersembunyi di balik sinus paranasal hidung Anda selama 3 hingga 4 hari.
Air panas yang kami minum tidak sampai di sana.
Setelah 4 hingga 5 hari, virus yang tersembunyi di balik sinus paranasal ini mencapai paru-paru Anda.
Pada suhu 50 ° C, virus ini menjadi lumpuh, lumpuh.
Pada suhu 60 ° C virus ini menjadi sangat lemah sehingga sistem kekebalan manusia mana pun dapat melawannya.
Pada suhu 70 ° C virus ini mati total.
......."
Lalu, benarkah pesan itu dari Ketua Satgas COVID-19 dan pencegahan dengan uap air panas?
Penjelasan:
Mengutip laporan hoaks Kementerian Komunikasi dan Informatika, Klaim tentang terapi uap air panas dapat membunuh virus corona adalah hoaks.
ANTARA juga telah mengeluarkan sejumlah bantahan terkait uap air mencegah virus corona atau penyakit akibat virus corona baru sejak awal pandemi COVID-19.
Hoaks uap air dapat membunuh virus corona baru juga muncul kembali pada Oktober 2020.
Selain itu, nama Ketua Satgas COVID-19 bukanlah Dwiyono melainkan Doni Monardo.
Doni Mordano juga tidak pernah memberikan pernyataan tentang uap air panas dapat menghilangkan virus corona.
Klaim: Satgas COVID-19 sebut hirup uap air cegah COVID-19?
Rating: Hoaks
Cek fakta: Hoaks! Pemilik e-KTP dapat bantuan Rp600 ribu
Cek fakta: Hoaks! Pemerintah tidak sediakan kompensasi saat vaksinasi gagal
Pewarta: Tim JACX dan Kominfo
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021