Indonesia masih berjuang dalam meningkatkan numerasi pelajar
Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Sri Wahyuningsih mengatakan kompetensi numerasi mendorong anak memiliki daya nalar atau daya pikir yang tinggi.
“Numerasi mendorong anak-anak kita memiliki daya nalar atau daya pikir yang tinggi, yang lebih matematis lagi. Banyak manfaatnya bagi anak, sehingga anak memiliki kemampuan memecahkan persoalan yang tinggi pula,” ujarnya dalam taklimat media Mentari Mathematics Olympiad (MEMO) di Jakarta, Kamis.
Kemampuan numerasi tersebut penting karena merupakan induk dalam memecahkan berbagai persoalan lain dan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam melakukan analisis serta perhitungan di kemudian hari.
Dia menyambut baik upaya kolaborasi berbagai pihak dalam meningkatkan kemampuan numerasi bagi pelajar.
“Tentunya pemerintah tidak bisa bergerak sendiri, tetapi membutuhkan dukungan dari pihak lain. Saya mewakili pemerintah sungguh mengapresiasi dan berterima kasih kepada Mentari Group yang sangat mendukung kami dengan mengadakan MEMO tahun ini. Kegiatan MEMO juga sejalan dengan kebijakan pemerintah,” jelas dia.
Baca juga: Inovasi dan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi
Menurut Sri, perlombaan merupakan salah satu langkah strategis agar pelajar dapat mengasah kemampuan dan memotivasi diri mereka. Terlebih di masa pandemi, perlombaan menjadi kegiatan positif yang dapat membantu pelajar mengalokasikan waktu luangnya dengan produktif dan bermanfaat.
Direktur Program Pelajar Berkreasi, Natalina Rimba, menjelaskan bahwa MEMO hadir sebagai kegiatan positif bagi pelajar yang dapat mendukung mereka untuk meningkatkan kemampuan numerasi dan bernalar tingkat tinggi.
“MEMO merupakan bagian dari Pelajar Berkreasi, yang dirancang untuk membantu pelajar meningkatkan kompetensi dan mempersiapkan mereka menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum. Dalam hal numerasi, kami menghadirkan MEMO,” katanya.
Pelajar Berkreasi merupakan seri perlombaan persembahan Mentari Group yang mendukung pelajar untuk mengasah kemampuan literasi, numerasi, karakter, dan kreativitas. Kegiatan ini telah diadakan sejak Maret hingga Oktober 2021 dan akan menjadi kegiatan tahunan.
Baca juga: Guru-siswa harus belajar metode HOTS
MEMO akan dilaksanakan serentak se-Indonesia secara daring pada Agustus mendatang. Pada 2021, MEMO terbagi menjadi empat kategori, yaitu kelas 3 hingga kelas 6. Pendaftaran MEMO dibuka pada 7 Mei-30 Juli 2021 melalui portal daring Hadiryuk.id.
Natalina menjelaskan berdasarkan hasil PISA 2018, skor rata-rata Matematika pelajar Indonesia mencapai 379. Skor tersebut masih di bawah skor rata-rata negara partisipan, yaitu 487, sedangkan menurut hasil TIMSS 2015, skor Matematika Indonesia mencapai 397 dengan rata-rata skor TIMSS, yaitu 500.
“Dari data ini terlihat bahwa Indonesia masih berjuang dalam meningkatkan numerasi pelajar. Mentari Group siap dan bersedia mendukung Kemendikbudristek RI untuk turut berkontribusi tingkatkan numerasi para pelajar melalui MEMO,” kata Natalina.
Pendaftaran MEMO dilakukan melalui Hadiryuk (www.hadiryuk.id) sebagai portal tiket daring yang memudahkan peserta untuk ikut serta, sedangkan, pelaksanaan tes MEMO dilakukan melalui Maupintar (www.maupintar.id) yang menyediakan laman pengisian soal dan penilaian secara praktis dan efisien.
Baca juga: Kemendikbud: Peningkatan kemampuan nalar tinggi tidak bisa sesaat
Baca juga: Kemendikbud: 40 persen siswa kesulitan jawab soal HOTS
Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021