• Beranda
  • Berita
  • Lima pekerja migran asal Pamekasan positif COVID-19

Lima pekerja migran asal Pamekasan positif COVID-19

20 Mei 2021 19:12 WIB
Lima pekerja migran asal Pamekasan positif COVID-19
Tim Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan saat melakukan tes usab kepada PMI asal Pamekasan. ANTARA/Abd Aziz

Total jumlah PMI asal Kabupaten Pamekasan yang melakukan mudik Lebaran dan telah tiba di Pamekasan 667 orang.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, Jawa Timur, Ahmad Marsuki menyebutkan lima orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal  daerah itu positif terpapar COVID-19, berdasarkan pemeriksaan tes usap yang dilakukan Satgas COVID-19 Pamekasan.

"Kelima orang PMI itu mengalami gejalan yang berbeda. Ada yang tanpa gejala, ada yang positif COVID-19 dengan gejala," kata Marsuki di Pamekasan, Kamis, menjelaskan hasil tes yang dilakukan oleh tim Satgas COVID-19 Pamekasan.

Khusus PMI yang positif COVID-19 dan mengalami gejala, yang bersangkutan menjalani isolasi di sejumlah rumah sakit di Pamekasan, sedangkan yang tidak mengalami gejala, dilakukan isolasi mandiri.

Total jumlah PMI asal Kabupaten Pamekasan yang melakukan mudik Lebaran dan telah tiba di Pamekasan 667 orang.

"Dari jumlah itu, sebanyak tujuh orang diantaranya yang diketahui positif COVID-19, setelah tim Satgas COVID-19 Pamekasan melakukan serangkaian pemeriksaan kepada para PMI tersebut," kata Marsuki.

Para pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pamekasan yang datang ke Pamekasan itu merupakan PMI yang bekerja di sejumlah negara, seperti Malaysia, dan Singapura.
Baca juga: Menko PMK minta ratusan PMI asal Malaysia jalani "Genome Sequencing'"
Baca juga: Pemprov: 8.188 pekerja migran sudah tiba di Jatim


Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTS-Naker) Pemkab Pamekasan, Supriyanto, para pekerja migran pulang ke Pamekasan secara mandiri, bukan karena dideportase.

"Sebelum sampai ke rumahnya, mereka menjalani dua kali karantina, yakni di Surabaya dan di Pamekasan," katanya.

Karantina di Surabaya dilakukan di Asrma Haji Sukolilo, selama dua hari, sedangkan di Pamekasan di gedung Islamic Centre dan Home Stay Asri selama tiga hari.

"Mereka akan diperbolehkan pulang ke rumahnya, setelah hasil tes antigen dari Satgas COVID-19 telah keluar dan dinyatakan negatif dari COVID-19," kata Supri.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemprov Jatim, Pamekasan termasuk kabupaten dengan jumlah penderita COVID-19 terbanyak ketiga di Pulau Madura, setelah Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan.

Hingga 19 Mei 2021, jumlah warga Pamekasan yang terpapar COVID-19 terdata sebanyak 1.167 orang, dengan jumlah pasien sembuh 1.071 orang dan yang meninggal dunia 90 orang, dengan jumlah kasus aktif enam orang.
Baca juga: Menko prediksikan hampir 50.000 PMI pulang ke Tanah Air
Baca juga: Satu pekerja migran asal Jember diisolasi di RS Lapangan Indrapura

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021