• Beranda
  • Berita
  • Sepuluh hari hilang kontak, kapal nelayan Aceh ditemukan di laut India

Sepuluh hari hilang kontak, kapal nelayan Aceh ditemukan di laut India

20 Mei 2021 19:45 WIB
Sepuluh hari hilang kontak, kapal nelayan Aceh ditemukan di laut India
Ilustrasi - Kapal nelayan di Banda Aceh. ANTARA/Hayaturrahmah

posisi mereka masih di laut dengan pengawalan KM Rezla

Kapal nelayan KM Unggul yang berlayar dari Kabupaten Aceh Barat hilang kontak sejak sepuluh hari terakhir, dan baru ditemukan terombang-ambing di kawasan laut Andaman India.

Wakil Sekjen Panglima Loat Aceh Miftach Cut Adek, di Banda Aceh, Kamis, mengatakan KM Unggul tersebut pertama hilang kontak pada 9 Mei 2021 karena kerusakan mesin hingga terbawa arus lebih kurang 40 mil laut atas perairan Sabang, atau sudah mendekati Nicobar India.

"Kemudian pada 18 Mei 2021 baru ditemukan terombang-ambing di laut Andaman India oleh kapal KM Rezla, pada 19 Mei 2021 baru dapat kontak kepada panglima Laot Aceh Barat," kata Miftach Cut Adek.

Miftach menyampaikan, kapal KM Unggul ini membawa tiga orang penumpang yakni Hasan Basri (35) sebagai nahkoda serta dua anak buah kapal (ABK) lainnya.

Miftach menjelaskan, KM Unggul ini pertama sekali berangkat pada 27 April 2021, lalu sempat termonitor lewat radio pada posisi terakhir di zona ekonomi eklusif (ZEE) berdekatan dengan Kepulauan Nikobar Andaman.

"Saat itu mereka sedang menangkap ikan dengan alat tangkap pancing, namun tiba-tiba mesin kapal mati sehingga hilang kontak di kawasan tersebut," ujarnya.

Baca juga: Myanmar bebaskan seorang nelayan Aceh Timur
Baca juga: 34 nelayan Aceh ditangkap di Thailand, KJRI di Songkhla segera temui


Kemudian, kata Miftach, KM Unggul ditemukan oleh nelayan Banda Aceh dan diserahkan ke kapal penangkap ikan KM Rezla, mendapatkan bantuan tersebut akhirnya KM Unggul bisa kembali melaut dengan pengawalan.

"Sekarang posisi mereka masih di laut dengan pengawalan KM Rezla, termasuk memberikan bantuan bahan makanan dan kebutuhan lainnya," kata Miftach.

Dalam kesempatan ini, Miftach mengucapkan terima kasih kepada Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dan SAR Banda Aceh atas upaya secara bersama menelusuri keberadaan KM Unggul yang membawa tiga nelayan tersebut.

Baca juga: Empat nelayan Aceh masih ditahan di luar negeri, 107 orang dipulangkan
Baca juga: 21 nelayan yang dibebaskan India tiba di Aceh

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021