Keempat komunitas geng motor yakni Brigez, XTC, Moonraker, dan GBR. Berandalan bermotor ini dikenal sering membuat resah warga yang aksinya kerap berujung tawuran hingga penganiayaan.
Baca juga: Polisi tembak dua anggota geng motor penusuk remaja di Cengkareng
Baca juga: Polisi Sukabumi tembak dua anggota geng motor pelaku penganiayaan
Baca juga: Polisi tangkap ketua geng motor Ezto penyerang perumahan guru di Medan
"Pembubaran empat komunitas geng motor itu ditandai dengan penyerahan atribut dari perwakilan masing-masing pimpinan dan anggota geng motor," kata Kepala Polres Sukabumi Kota, AKBP Sumarni, di Sukabumi, Kamis.
Tidak hanya menyerahkan atribut kebesarannya, mereka pun mengucapkan deklarasi di hadapan polisi untuk tidak lagi mempergunakan atribut itu dan seluruh anggotanya tidak beraksi kembali.
Baca juga: Polisi tangkap anggota geng motor penusuk remaja di Cengkareng
Baca juga: Pemuda tewas dilukai kawanan geng motor di Jagakarsa
Baca juga: Anggota geng motor tewas akibat bentrokan dengan kelompok pemuda
Menurut dia pembubaran dan penyerahan atribut geng motor mulai dari seragam, jaket, baju hingga bendera dimulai dari Polres Sukabumi. Selain itu, mengajak seluruh anggota berandalan bermotor ini untuk hijrah menuju kebaikan serta tidak lagi beraktivitas yang kerap meresahkan warga.
Jika masih ditemukan ada yang melanggar maka akan diproses secara hukum, bahkan tembak di tempat apabila sudah mengancam keselamatan orang lain.
Baca juga: Polisi ringkus tujuh anggota geng motor yang tewaskan pelajar di Sumut
Baca juga: Geng motor Independent gunakan celurit pesanan
Baca juga: Polisi buru tujuh anggota geng motor yang tewaskan remaja di Bandung
"Mereka mengakui apa yang telah dilakukannya selama ini keliru dan tentunya mengundang kebencian dari masyarakat, maka dari itu mereka berjanji tidak akan lagi terjerumus apalagi sampai kembali menggunakan atribut komunitas geng motornya," katanya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021