Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah terus berusaha untuk mempercepat penyintas gempa dan likuefaksi di daerah tersebut, dapat segera menempati hunian tetap permanen, yang dibangun di lokasi relokasi di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru.yang sudah siap dihuni berjumlah 972 unit
"Secara keseluruhan hunian tetap yang sudah siap dihuni berjumlah 972 unit," ucap Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Kabupaten Sigi Iskandar Nongtji, di Sigi, Rabu.
Iskandar menguraikan, hunian tetap di Desa Pombewe dengan jumlah 972 unit, dibangun oleh Yayasan Buddha Tzu Chi 500 unit, Bank Dunia melalui Kementerian PUPR 400 unit dan Bank Mayapada yang dilakukan oleh Pemprov Sulteng 72 unit.
Hunian yang dibangun oleh Yayasan Buddha Tzu Chi sebanyak 500 unit, kata Iskandar, sudah ditempati oleh penyintas gempa dan likuefaksi Sigi.
"Kami sudah melakukan pengundian nomor rumah dan blok, dan mereka sudah terima kunci dan sudah ditempati," ujar Iskandar.
Baca juga: Kepala BNPB tanam pohon di lokasi hunian tetap di Sigi
Baca juga: Pemkab Sigi terima bantuan 126 huntap dari Yayasan Sheep Indonesia
Kemudian, hunian tetap yang dibangun melalui Kementerian PUPR sebanyak 400 unit, berdasarkan hasil verifikasi data yang dilakukan oleh Pemkab Sigi terdapat 251 kepala keluarga yang layak untuk menempati hunian tersebut.
Pemkab Sigi, sebut da, masih akan terus melakukan verifikasi dan validasi data penerima hunian tetap PUPR.
"Sementara masih kami evaluasi data penerima, kalau nanti sudah cukup 400, maka akan segera disiapkan SK penerima huntap PUPR," sebutnya.
Berikutnya, hunian tetap yang dibangun oleh Bank Mayapada melalui Pemprov Sulteng berjumlah 72 unit. Saat ini, data penerima huntap 72 unit itu sudah selesai diverifikasi.
Bahkan, penyintas gempa dan likuefaksi yang akan menempati hunian Bank Mayapada tersebut, telah mengikuti undian nomor rumah dan blok yang diselenggarakan oleh Pemkab Sigi, berlangsung di Lapangan Sepakbola Desa Kota Rindau, Selasa (6/7).
Pemkab Sigi, kata Iskandar, berharap besar kepada masyarakat penyintas gempa dan likuefaksi yang menjadi penerima huntap, agar menerima kondisi sementara terkait dengan sarana dan fasilitas penunjang huntap.
Karena, ia menguraikan, di lokasi pengungsian pembangunan hunian tetap, terdapat beberapa fasilitas dan sarana yang masih berproses pembangunan.
"Misalnya air yang saat ini masih dalam proses pembangunan, jadi untuk fasilitas umum seperti air ada yang sudah terpenuhi, dan ada sebagian yang masih disuplai lewat mobil tanki air, serta ada yang menggunakan tandon," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Sigi dan pihak-pihak terkait seperti Balai Prasarana Permukiman Wilayah, Balai Wilayah Sungai Sulawesi dan instansi terkait lainnya, terus berusaha mempercepat penyelesaian fasilitas dan sarana penunjang hunian tetap seperti air, listrik, saluran drainase, jalan dan sebagainya.
Baca juga: Askrindo-Baznas bangun masjid dan huntap untuk korban bencana Sigi
Baca juga: Wamen PUPR: 2.500 huntap di Pasigala harus rampung sebelum April 2020
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021