Kementerian Agama menyiapkan anggaran bantuan afirmasi madrasah sebesar Rp399,9 miliar yang diimplementasikan melalui program Realizing Education’s Promise Madrasah Education Quality Reform untuk 2.666 madrasah.Tahun ini kita siapkan bantuan afirmasi madrasah untuk 2.666 madrasah, masing-masing mendapat Rp150juta. Totalnya mencapai Rp399,9 miliar
"Tahun ini kita siapkan bantuan afirmasi madrasah untuk 2.666 madrasah, masing-masing mendapat Rp150juta. Totalnya mencapai Rp399,9 miliar," ujar Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bantuan tersebut diberikan kepada madrasah yang sudah menerapkan sistem Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dan sistem e-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah berbasis Elektronik) yang sudah dilatih pada 2020 dan mulai diaplikasikan tahun ini.
Bantuan tersebut akan diberikan dalam bentuk uang tunai. Kendati demikian, kata M Ali Ramdhani, pemanfaatannya harus didasarkan pada kebutuhan mendesak madrasah yang dirumuskan berdasarkan hasil EDM serta sesuai Juknis yang ditetapkan.
Sementara itu, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag M. Isom Yusqi mengatakan bantuan itu bisa digunakan dalam rangka penguatan digitalisasi madrasah. Selain itu juga bisa untuk meningkatkan kualitas sanitasi, dan kebutuhan program lainnya dalam rangka mendukung mutu pembelajaran di madrasah.
"Juknis penyaluran bantuan sudah selesai. Insya Allah mulai September bantuan akan mulai didistribusikan," katanya.
Ia mengakui bahwa pemberian bantuan afirmasi ini belum bisa menyasar ke seluruh madrasah, karena keterbatasan anggaran di Kementerian Agama dan berharap pemerintah daerah juga sama-sama membantu dan berkolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
"Kami berharap pemerintah daerah juga bisa mengalokasikan dana alokasi khususnya untuk membantu siswa-siswa madrasah yang juga merupakan putera-puteri daerah. Kami telah menerapkan sistem e-RKAM sebagai platform e-planning dan e-budgeting madrasah, sehingga akuntabilitas pelaporan bantuan dapat dijamin," katanya.
Program digitalisasi madrasah, kata dia, sudah dilakukan sejak 2019. Sejumlah program yang dilakukan antara lain merevisi Juknis relaksasi pemanfaatan dana BOS hingga bisa digunakan untuk menunjang sistem pembelajaran daring
Upaya lainnya adalah memberikan bantuan pengadaan server dan Jaringan Komputer CBT (Computer Based-Test) untuk semua jenjang, baik itu madrasah aliyah, tsanawiyah maupun ibtidaiyyah.
"Anggaran untuk bantuan ini memang tidak banyak, sangat terbatas. Tahun ini kuota penerima bantuan ini sebanyak 200 Madrasah Aliyah, 250," demikian M. Isom Yusqi.
Baca juga: MPR dorong pemblokiran bantuan madrasah/pesantren segera diselesaikan
Baca juga: Komisi VIII DPR minta Kementerian Agama tidak potong dana BOS
Baca juga: Penyaluran BOS madrasah swasta tahun 2021 lewat Ditjen Pendis
Baca juga: Ketua DPD minta penjelasan mengenai blokir dana bantuan Ponpes
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021