Meski begitu, kedua atlet tersebut tetap memanfaatkan waktu selama di Tokyo untuk menjaga kebugaran dengan melakukan latihan ringan di Kampung Atlet Paralimpiade.
"Karena belum bisa berlatih di kolam, kami hanya bisa melakukan peregangan, latihan ringan dan sedikit fisik," kata Jendi dalam siaran resmi NPC Indonesia, Kamis.
"Semoga pada tanggal 20 Agustus nanti kami sudah bisa latihan di kolam renang,” ujar Jendi yang akan turun di nomor andalannya 100 meter gaya punggung S9 putra.
Baca juga: Jendi Pangabean bertekad perbaiki prestasi di Paralimpiade Tokyo 2020
Baca juga: Kegiatan atlet para-tenis meja Indonesia sehari setiba di Tokyo
Harapan yang sama juga dilontarkan oleh Syuci Indriani, yang melakukan latihan ringan di kamarnya.
Dibantu pelatih, Syuci hanya melakukan latihan peregangan dan conditioning sampai nanti bisa berlatih langsung di kolam renang.
Namun Syuci mengaku tetap bersemangat, yakin dan percaya diri untuk berlaga di Paralimpiade keduanya ini.
“Saya sangat semangat, yakin dan percaya diri pada Paralimpiade Tokyo kali ini, yang merupakan ajang kedua saya selama berkarier menjadi atlet,” ungkap Syuci.
Syuci akan berlaga pada 25 Agustus. Peraih dua medali emas Asian Para Games 2018 Jakarta itu akan turun di tiga nomor, yakni 100 meter gaya kupu-kupu S14 putri, 100 meter gaya dada SB14 putri dan 200 meter gaya ganti perorangan SM14 putri.
Baca juga: Syuci Indriani tampil di tiga nomor para renang Paralimpiade Tokyo
Baca juga: Kloter kedua kontingen RI bertolak menuju Paralimpiade Tokyo malam ini
Baca juga: M Fadli langsung berlatih ringan setibanya di Tokyo
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021