• Beranda
  • Berita
  • Para-menembak jadi cabang terakhir bertolak ke Paralimpiade Tokyo

Para-menembak jadi cabang terakhir bertolak ke Paralimpiade Tokyo

22 Agustus 2021 10:19 WIB
Para-menembak jadi cabang terakhir bertolak ke Paralimpiade Tokyo
Atlet para-menembak Hanik Puji Astuti menyatakan kesiapannya untuk tampil di Paralimpiade Tokyo. ANTARA/HO-NPC Indonesia.
Para-menembak Indonesia menjadi cabang olahraga terakhir yang akan bertolak ke Paralimpiade Tokyo dan dijadwalkan menggunakan pesawat ANA dengan nomor penerbangan NH872 dari Bandar Udara Soekarno-Hatta pada Senin (23/8) pukul 07.00 WIB.

Para-menembak akan memberangkatkan dua atlet yakni Hanik Puji Astuti dan Bolo Triyanto. Mereka ditemani pelatih dan staf seperti Aris Hariyadi, Ajeng Widha Paramitha, Sophia Prawindya, dan Antin Okfitasari.

Berdasarkan jadwal, tim para-menembak Indonesia akan tiba di Haneda International Airport pada pukul 16:25 waktu setempat. Setelah itu, mereka akan langsung bertolak ke Kampung Atlet Paralimpiade.

Setibanya di Negeri Sakura, Hanik dan Bolo akan melakukan serangkaian kegiatan. Mereka akan berlatih di Asaka Shooting Range sebelum akhirnya dijadwalkan tampil di lokasi yang sama mulai 30 Agustus.

Baca juga: KBRI Tokyo sambut kloter pertama Kontingen Indonesia di Paralimpiade
Baca juga: Para-badminton Indonesia singgah di Machida sebelum ke Kampung Atlet


Hanik Puji Astuti dan Bolo Triyanto juga telah mengatakan kesiapannya. Hanik akan berlomba di nomor SH1 putri air rifle standing 10 meter dan juga akan tampil bersama Bolo di nomor campuran 10 meter air rifle prone SH2.

Setelah setahun lebih menjalani pemusatan latihan nasional di Surakarta, kini fokus latihan para menembak telah mencapai persiapan maksimal.

"Persiapan saya untuk tampil di Paralimpiade sudah cukup baik. Untuk persiapan teknis, fisik dan performa udah sesuai dengan target yang diharapkan selama pelatnas," ucap Hanik.

“Untuk mengasah mental pertandingan, tim menembak Indonesia memiliki pola latihan tersendiri," Hanik menambahkan.

Hanik menyebut semua latihan yang dilakukan dianggap sebagai pertandingan final supaya mental lebih terasah. Menurutnya, kunci utama untuk meraih keberhasilan adalah mengontrol mental sendiri.

"Semoga nanti ketika perlombaan nanti mental kita bisa sudah siap,” kata Hanik.

"Saya masih belum menyangka bisa ikut Paralimpiade 2020 karena Paralimpiade merupakan kasta tertinggi olah raga dunia. Saya sangat senang," ujar Hanik.

Baca juga: Jaenal dan Hanik bawa bendera Indonesia di defile Paralimpiade Tokyo
Baca juga: Giliran rombongan CdM dan para-atletik berangkat ke Paralimpiade Tokyo
Baca juga: CLO berpesan agar tim Indonesia patuhi prokes Paralimpiade Tokyo

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021