Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menghadiri penandatanganan nota kesepahaman dan peluncuran Program Desa Emas bersama Satmakura di Pantai Mutun, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sabtu.Bangsa ini harus cepat kembali bangkit dari keterpurukan ekonomi dengan mendorong dan menggerakkan sendi-sendi perekonomian
Ketua DPD hadir didampingi Ketua Komite III Sylviana Murni, senator asal Lampung Bustami Zainudin, Jihan Nurlela, Ahmad Bastian dan Abdul Hakim, Andi Muh Ihsan (senator Sulsel), Djafar Alkatiri (Sulawesi Utara), dan Eni Sumarni (Jawa Barat).
LaNyalla mengaku mendukung penuh semua kegiatan yang dilakukan oleh elemen masyarakat dalam membantu pembangunan bangsa. Apalagi berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat desa.
"Saat ini, pandemi COVID-19 membuat semua sektor terpuruk. Karena itu, diperlukan peran aktif masyarakat dalam membantu pemulihan ekonomi. Bangsa ini harus cepat kembali bangkit dari keterpurukan ekonomi dengan mendorong dan menggerakkan sendi-sendi perekonomian. Kita berharap juga terwujud ketahanan pangan melalui pemberdayaan masyarakat," jelasnya.
Program Desa Emas, lanjut LaNyalla, sesuai dengan apa yang digaungkan dan dikerjakan oleh DPD, yakni dari daerah untuk Indonesia. Program ini diharapkan menjadi momentum dalam rangka membangun desa di Lampung.
"DPD sangat mendukung program unggulan pembangunan pedesaan. Terus menerus mendorong agar desa mampu bertenaga secara sosial, berdaulat secara politik, berdaya secara ekonomi dan bermartabat secara budaya," lanjutnya.
Program Desa Emas merupakan konsep untuk menggambarkan peradaban desa yang tangguh, mandiri, bermartabat, sejahtera dan membawa dampak kepada pembangunan bangsa, sehingga terbangun sinergi Desa Membangun Indonesia.
Satmakura atau Satukan Tenaga Masyarakat Kerahkan Untuk Rakyat, adalah gerakan sosial dengan semangat kebersamaan dan pro rakyat.
Gerakan ini digagas dan telah dikibarkan oleh Mochtar Sany Firdaus Badrie sejak 1975 dan dideklarasikan secara nasional pada 18 Januari 2008 di Bumi Satmakura, Campang Jaya, Sukabumi, Kota Bandarlampung.
Mochtar mengatakan kehadiran Ketua DPD adalah bukti sinergi dan kolaborasi wakil rakyat dan rakyatnya dalam memajukan kesejahteraan rakyat di nusantara.
"DPD RI merupakan representasi daerah. Kalau DPD sudah bekerja pasti rakyat sejahtera. Saya setuju posisi DPD harus diperjuangkan supaya kembali kepada posisi yang seharusnya. Harus kuat dalam sistem ketatanegaraan," katanya.
Selain peluncuran Program Desa Emas bersama Satmakura, dalam acara tersebut dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman Gerakan Satmakura dengan Indonesia Saemaul Undong Global League dan pameran "Ketahanan Pangan, Menghijaukan Bumi Mensejahterakan Rakyat, dari Desa Membangun Bangsa".
Aris Mukti, Presiden Indonesia Saemaul Undong Global League (ISUGL), menjelaskan bahwa ISUGL adalah NGO internasional yang berpusat di Korea Selatan. Berfokus pada pemberdayaan masyarakat sehingga menjadikan desa miskin menjadi desa mandiri.
"Dimulai dengan iman, ilmu dan adab sehingga dari situ kesejahteraan rakyat meningkat. Silaturahmi, kerja sama dan kolaborasi juga harus selalu dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPD juga menyerap aspirasi dari Forum Kiai dan Ustadz Kampung se-Provinsi Lampung yang dipimpin oleh Gus Habib Hamdani.
Kiai kampung ini bergerak di sekitar 2.400 desa di 300 kecamatan di masjid-masjid kampung yang sulit dijangkau.
"Kami kiai kampung siap bergerak bersama untuk mendukung perubahan Indonesia semoga menjadi lebih baik. Terutama agar rakyat Indonesia mempunyai hak dipilih dan memilih. Siap dukung calon independen," ujarnya.
Forum Kiai dan Ulama Kampung bergerak di sosial keagamaan. Dibuat tidak hanya di Lampung tetapi juga akan dibentuk di zona Sumatera. Tujuannya untuk membina dan membentuk akhlak umat.
Baca juga: Ketua DPD apresiasi PKL Surabaya sadar prokes
Baca juga: Ketua DPD RI LaNyalla apresiasi serapan dana PEN di Yogyakarta
Baca juga: Ketua DPD RI kunjungi RS Pertamina Bintang Amin ekstensi asrama haji
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021