PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Hulu Rokan atau PHR mencatat telah menyumbangkan pendapatan bagi negara sebesar Rp2,7 triliun yang diperoleh dari aktivitas pengelolaan lapangan minyak di Blok Rokan selama dua bulan.Kontribusi ini merupakan salah satu bukti nyata bagaimana kehadiran kegiatan usaha hulu migas, dalam hal ini operasi PHR, memberikan manfaat secara langsung bagi negara dan daerah
Rincian penerimaan itu diberikan melalui penjualan minyak mentah bagian negara sekitar Rp2,1 triliun dan pembayaran pajak sekitar Rp607,5 miliar termasuk pajak-pajak ke daerah.
”Kontribusi ini merupakan salah satu bukti nyata bagaimana kehadiran kegiatan usaha hulu migas, dalam hal ini operasi PHR, memberikan manfaat secara langsung bagi negara dan daerah," kata Direktur Utama PHR Jaffee dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Kegiatan operasi Pertamina di Blok Rokan juga memberikan manfaat berganda mulai dari pemenuhan kebutuhan energi nasional, penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, operasional Blok Rokan didukung oleh lebih dari 25.000 pekerja yang sebagian besar merupakan warga lokal Provinsi Riau.
Pertamina telah berdiskusi dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau terkait potensi tambahan pajak bagi daerah, salah satunya dipicu perubahan skema kontrak bagi hasil dari sebelumnya menggunakan skema cost recovery menjadi gross split.
Sejauh ini, perseroan telah melakukan pengeboran lebih dari 79 sumur dengan mengoperasikan 16 rig di Blok Rokan. Jumlah rig akan terus ditambah untuk mendukung upaya pencapaian target jumlah sumur tajak yang ingin dicapai.
Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia.
Sejak 9 Agustus 2021, pengelolaan Blok Rokan di Provinsi Riau beralih ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) setelah 80 tahun atau sejak tahun 1951 dikelola PT Chevron Pasific Indonesia (CPI).
Saat ini, Blok Rokan menyumbang 24 persen dari total produksi minyak di Indonesia dan menyumbang produksi minyak terbesar nomor dua secara nasional.
Wilayah kerja migas ini memiliki luas mencapai 6.220,29 kilometer persegi dengan 10 lapangan utama, yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam south, Kota Batak, Petani, Lematang, Petapahan, dan Pager.
Pada 1 Januari 2021, pemerintah memproyeksikan cadangan minyak sebanyak 350,73 MMSCFD dan gas bumi 9.071 BSCF.
Baca juga: Pemerintah targetkan produksi Blok Rokan 200.000 barel/hari tahun 2023
Baca juga: Sejarah pengelolaan Blok Rokan, janganlah lupakan pendahulunya
Baca juga: Teknologi injeksi uap tingkatkan produksi minyak di Lapangan Duri
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021