Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan dua sekolah dasar inklusi sebagai upaya mewujudkan kesetaraan dalam pelayanan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus.memberikan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan
"Sebagai langkah awal kita dorong dua sekolah dahulu, namun ke depan tetap akan kita rintis seluruh sekolah di daerah ini bisa menjadi sekolah inklusi," kata Kepala Dinas pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Barat Rukiman di Mentok, Senin.
Ia menjelaskan, dua sekolah dasar yang pada tahun depan akan dijadikan sebagai sekolah inklusi, yaitu SD Negeri 7 Tempilang dan SD Negeri 2 Jebus.
Dua sekolah dasar tersebut lokasinya cukup jauh dari SLB Negeri Mentok sehingga anak-anak usia sekolah dasar yang memiliki kebutuhan khusus atau disabilitas dan tinggal di sekitar sekolah bisa sekolah di sekolah tersebut.
"Untuk tingkat SMP kita sudah ada satu yang menjadi sekolah inklusi, yaitu SMP Negeri 1 Kelapa," katanya.
Untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak disabilitas, para guru di sekolah tersebut juga sudah diberikan pelatihan agar mampu menyesuaikan dalam memberikan materi pelajaran kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
"Sarana dan prasarana juga kita siapkan, seperti toilet khusus, jalan pandu untuk kursi roda, dan lainnya," katanya.
Baca juga: Mensos dorong daerah bangun sekolah inklusi
Baca juga: Sekolah Muhammadiyah Bireuen jadi model sekolah inklusi di Aceh
Selain menyiapkan sekolah inklusi, Pemkab Bangka barat juga melakukan pendataan jumlah anak berkebutuhan khusus di seluruh kecamatan untuk pemetaan perencanaan sekolah yang perlu dibentuk sebagai sekolah inklusi lebih awal.
Berdasarkan data tersebut, selanjutnya dilakukan sosialisasi agar masyarakat paham dan mau menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah inklusi terdekat.
"Pembentukan sekolah inklusi ini penting untuk memberikan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan kepada seluruh warga, semangat kesetaraan juga akan terbentuk mulai dari dini di sekolah tersebut," katanya.
Hal ini dikatakan Rukiman menanggapi pernyataan Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait pentingnya daerah menyiapkan sekolah inklusi, terutama di kecamatan-kecamatan yang jauh dari sekolah luar biasa.
Baca juga: Pemkot Tangerang resmikan 79 sekolah inklusi anak berkebutuhan khusus
Selain menyiapkan sekolah inklusi, Pemkab Bangka barat juga melakukan pendataan jumlah anak berkebutuhan khusus di seluruh kecamatan untuk pemetaan perencanaan sekolah yang perlu dibentuk sebagai sekolah inklusi lebih awal.
Berdasarkan data tersebut, selanjutnya dilakukan sosialisasi agar masyarakat paham dan mau menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah inklusi terdekat.
"Pembentukan sekolah inklusi ini penting untuk memberikan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan kepada seluruh warga, semangat kesetaraan juga akan terbentuk mulai dari dini di sekolah tersebut," katanya.
Hal ini dikatakan Rukiman menanggapi pernyataan Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait pentingnya daerah menyiapkan sekolah inklusi, terutama di kecamatan-kecamatan yang jauh dari sekolah luar biasa.
Baca juga: Pemkot Tangerang resmikan 79 sekolah inklusi anak berkebutuhan khusus
Baca juga: Pemkot Tangerang bentuk sekolah inklusi setiap kecamatan
Sekolah inklusi merupakan sekolah tempat anak-anak berkebutuhan khusus dapat ikut belajar bersama para siswa normal reguler dengan pendampingan khusus dari guru selama kegiatan belajar mengajar.
Dengan adanya sekolah inklusi diharapkan terjadi kesetaraan anak disabilitas dengan anak normal, terjadi pendidikan yang mengajarkan kebersamaan, dan menghilangkan diskriminasi.
Mensos Risma dua hari hadir di Mentok, Bangka Barat pada Sabtu (18/12) dan Minggu (19/12) dalam rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial 2021.
Baca juga: Angkie Yudistia: Sekolah inklusi jadi PR besar penyetaraan disabilitas
Sekolah inklusi merupakan sekolah tempat anak-anak berkebutuhan khusus dapat ikut belajar bersama para siswa normal reguler dengan pendampingan khusus dari guru selama kegiatan belajar mengajar.
Dengan adanya sekolah inklusi diharapkan terjadi kesetaraan anak disabilitas dengan anak normal, terjadi pendidikan yang mengajarkan kebersamaan, dan menghilangkan diskriminasi.
Mensos Risma dua hari hadir di Mentok, Bangka Barat pada Sabtu (18/12) dan Minggu (19/12) dalam rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial 2021.
Baca juga: Angkie Yudistia: Sekolah inklusi jadi PR besar penyetaraan disabilitas
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021