• Beranda
  • Berita
  • Lima sekolah di Kota Madiun terpapar COVID-19 saat belajar tatap muka

Lima sekolah di Kota Madiun terpapar COVID-19 saat belajar tatap muka

8 Februari 2022 21:12 WIB
Lima sekolah di Kota Madiun terpapar COVID-19 saat belajar tatap muka
Ilustrasi - Petugas Dinkes Kota Madiun melakukan tes antigen di terhadap sejumlah siswa dan guru di SD Muhammadiyah dan SMPN 2 setempat, Kamis (20/1/2022). Pemeriksaan tersebut terkait kasus penularan COVID-19 dari klaster instansi perbankan di Kota Madiun. (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun)

Semua warga lingkungan sekolah kami minta lebih hati-hati dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan

Dinas Pendidikan Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat terdapat lima sekolah yang sejumlah siswa, guru, maupun pegawai lainnya, terpapar COVID-19 saat dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Semua warga lingkungan sekolah kami minta lebih hati-hati dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati di Madiun, Selasa.

Sesuai data, sejumlah satuan sekolah yang terpapar tersebut adalah SMA Negeri 1 Kota Madiun, SD Muhammadiyah Madiun, SMP Negeri 2 Kota Madiun, SMP Negeri 12 Kota Madiun dan SMPK Santo Bernardus Kota Madiun.

Baca juga: Pemkot Madiun kembali aktifkan RSL Asrama Haji

Menurut dia, terhadap sekolah-sekolah tersebut, telah dilakukan penghentian sementara PTM terbatas dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh atau daring selama dua pekan sejak kasus konfirmasi di masing-masing sekolah ditemukan.

Adapun terbaru, temuan klaster sekolah terjadi di SMPK Santo Bernardus Kota Madiun. Bermula dari dua siswa setempat terkonfirmasi COVID-19 pada Jumat (4/2).

Keduanya merupakan kakak-beradik kelas IX dan VII. Mereka diduga tertular dari orang tua yang lebih dulu terpapar virus corona dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Santa Clara Madiun.

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Kota Madiun bertambah signifikan

"Kami dan Dinkes kemudian melakukan "tracing" dan "testing" kontak erat," kata Lismawati.

Hasil pelacakan, dari 61 orang yang memiliki riwayat kontak erat, ditemukan 10 di antaranya positif berdasarkan tes cepat antigen. Adapun yang positif itu guru, pengasuh dan suster. Mereka selanjutnya dilakukan tes usap.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Madiun Supardi menyatakan prihatin dengan temuan klaster sekolah. Tidak hanya terjadi di Kota Madiun, namun juga terjadi di daerah lain, seperti Kabupaten Madiun dan Ngawi.

"Kondisi ini patut menjadi parhatian. Tim pengawas sekolah akan kami terjunkan untuk memantau penerapan prokes. Kami meminta harus selalu disiplin prokes," katanya.

Baca juga: Sembilan warga Kota Madiun terinfeksi varian Omicron

Pihaknya juga akan mengevaluasi pelaksanaan PTM terbatas yang saat sedang berjalan. Laporan tim pengawas sekolah nantinya menjadi acuan pertimbangan untuk mengambil kebijakan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk keputusan selanjutnya.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Selasa telah mencapai 7.422 orang. Dari jumlah itu, 6.803 orang di antaranya telah sembuh, 35 orang dalam perawatan, 72 orang menjalani isolasi terpadu, dan 512 orang meninggal dunia.

Sedangkan, jumlah konfirmasi baru pada hari Selasa ini tercatat 45 orang, sembuh nihil dan dalam pelacakan sebanyak 92 orang.

Baca juga: Pemkot Madiun waspadai penularan COVID-19 dari klaster BNI

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022