"Distributor harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah," ujarnya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin malam.
Baca juga: Sultan HB X: Penanganan kelangkaan minyak goreng kewajiban pusat
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga berharap distributor minyak goreng tidak menunda penyaluran komoditas yang kini langka di pasaran tersebut sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
Seperti diketahui, HET minyak goreng per liternya yang telah ditetapkan sejak tanggal 1 Februari lalu adalah Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium, Rp13.500 untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp11.500 untuk minyak goreng curah.
Tetapi faktanya, sampai saat ini di pasar tradisional maupun pasar modern masih terjadi kelangkaan, bahkan di pasar tradisional harganya jauh di atas HET.
"Kasihan masyarakat, apalagi saat ini dalam situasi pandemi. Jangan ditunda atau ditimbun, dan segera distribusikan ke seluruh pasar," ucap dia.
Baca juga: Kemendag kembali gelontor 10 ton minyak goreng curah di pasar Surabaya
Gubernur Khofifah mengatakan, dalam inspeksi mendadak ke sejumlah pabrik minyak goreng, diketahui tidak ada pengurangan produksi sehingga seharusnya kelangkaan tidak terjadi.
Di Jatim, jumlah produksi minyak goreng per bulan mencapai 63 ribu ton, sedangkan total konsumsi per bulan hanya 59 ribu ton, yang artinya Jatim mengalami surplus sebanyak 4 ribu ton per bulan.
"Benang kusut ini harus segera diurai. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Apalagi, tidak lama lagi kita memasuki Bulan Ramadhan," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Baca juga: Polri imbau masyarakat waspadai penipuan minyak goreng murah
Kepada seluruh kepala daerah, Khofifah juga meminta untuk mengintensifkan pemantauan di lapangan dan segera menggelar operasi pasar minyak goreng secara berkelanjutan jika kelangkaan terus terjadi.
Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan agar bisa terus memastikan suplai pasokan sehingga memberikan kemudahan sekaligus meringankan daya beli bagi masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Khofifah pada Senin siang menggelar operasi pasar di halaman Kantor Kecamatan Pacet Mojokerto yang totalnya sebanyak 4 ribu liter minyak goreng murah digelontorkan.
Baca juga: Polda Sulsel menyelidiki penyalahgunaan minyak goreng oleh produsen
Setiap masyarakat hanya diperbolehkan membeli sebanyak 2 liter per orang seharga Rp25 ribu, yang syaratnya dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Usai meninjau operasi pasar minyak goreng, Khofifah menyerahkan bantuan modal usaha bagi pengusaha ultra mikro kerja sama antara Pemprov dan BAZNAS Jatim.
"Semoga bantuan berupa zakat produktif menjadi semacam bantalan ekonomi bagi masyarakat yang tergolong rentan miskin, agar tidak jatuh miskin," tutur gubernur yang juga menjadi pengurus PBNU tersebut.
Baca juga: Polri temukan dugaan penimbunan dan penyelewengan minyak goreng
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022