Petenis berusia 34 tahun itu tidak menunjukkan tanda-tanda beban mental dari kisah visa Australian Open yang mengguncang dunia olahraga, dan tampil mudah untuk melaju ke babak kedua, setelah itu menggambarkan pertandingan itu "pengalaman yang menyenangkan."
Laga tersebut adalah pertandingan pertama Djokovic tahun ini setelah harapannya di Australian Open pupus ketika dia dideportasi menyusul kisah 11 hari seputar keputusannya untuk tidak mendapatkan vaksin COVID-19 dan pengecualian kontroversial yang diberikan kepadanya untuk bermain di pertandingan tersebut.
Dua sidang pengadilan diperlukan sebelum Djokovic diusir pada 16 Januari setelah menghabiskan beberapa hari di hotel detensi, dengan keputusan menteri imigrasi Australia bahwa dia dapat memicu sentimen anti-vaksin jika diizinkan untuk berkompetisi.
Baca juga: Djokovic tinggalkan Australia setelah kalah banding di pengadilan
Kembali ke lapangan tenis Dubai's Aviation Club, Djokovic menunjukkan mengapa dia menjadi favorit untuk memenangi mahkota Australian Open ke-10 dan mengalahkan Rafa Nadal untuk merebut gelar Grand Slam ke-21.
Setelah mendapat dukungan dari penonton, dia bergerak maju, mematahkan servis Musetti di gim keempat dari set pertama.
Djokovic, yang dampingi rombongan termasuk istrinya Jelena, mendapatkan break awal di set kedua dengan pukulan forehand winner.
Dia sempat goyah saat melakukan servis pada kedudukan 3-2 dan dipaksa untuk menyelamatkan break point, tetapi tidak pernah terlihat terancam saat para pendukungnya, banyak yang berbendera Serbia, bersorak untuk kemenangannya.
Djokovic melakukan pukulan forehand yang luar biasa pada gim terakhir dan meraih kemenangan pada match point pertamanya.
Baca juga: Djokovic hadapi Musetti pada laga perdana sejak dideportasi Australia
Selanjutnya: bahkan jika ...
Bahkan jika dia memenangi gelar Dubai untuk keenam kalinya, dia bisa kehilangan peringkat nomor satu dunianya pekan ini jika petenis Rusia Danill Medvedev memenangi gelar Acapulco.
Namun, bagi Djokovic, yang menikmati rekor ATP pekan ke-361 sebagai nomor satu, itu adalah hal terakhir yang ada di pikirannya saat dia melupakan salah satu episode tergelap dalam kariernya.
"Saya tidak bisa meminta sambutan yang lebih baik. Sudah lama sejak saya memainkan pertandingan terakhir dan saya tidak bisa memilih tempat yang lebih baik untuk memulai musim ini," kata Djokovic, yang tidak bermain sejak Final Piala Davis November lalu, dikutip dari Reuters.
Djokovic, yang pekan lalu mengatakan bahwa dia tidak menentang vaksin tetapi siap untuk melewatkan turnamen major daripada divaksin, akan mendapatkan hari libur sebelum menghadapi petenis Rusia Karen Khachanov atau petenis Australia Alex de Minaur.
Baca juga: Djokovic siap absen di Grand Slam jika vaksin diwajibkan
Saat ditanya bagaimana respons rekan-rekan petenis, dia mengatakan mereka "sangat ramah"
"Mayoritas dari mereka benar-benar menyambut saya dan mengatakan senang melihat saya kembali dalam tur," kata Djokovic.
"Itu membuat saya merasa luar biasa. Saya sangat berterima kasih untuk itu karena memiliki pemahaman semacam itu setidaknya saya katakan, jika bukan dukungan dari teman dan rekan-rekan saya, sangat penting bagi saya karena mereka adalah orang-orang yang saya sering temui kadang-kadang lebih dari keluarga saya."
"Saya sangat peduli dengan hubungan yang kita miliki."
Meski Djokovic tidak memiliki masalah untuk diizinkan bermain di Dubai, dia mengatakan saat ini dia tidak akan bisa bermain di Indian Wells, karena undang-undang vaksin yang ketat di Amerika Serikat.
"Mulai hari ini saya tidak bisa bermain. Tapi mari kita lihat apa yang terjadi. Mungkin hal-hal berubah dalam beberapa pekan ke depan."
Baca juga: Auger-Aliassime mundur dari Dubai karena cedera punggung
Baca juga: Karatsev meraih gelar karier ATP perdana di Dubai Open 2021
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022