"Berkaitan dengan isu arsitektur kesehatan global, Indonesia butuh mendorong tata kelola kesehatan yang lebih tangguh pascapandemi," kata Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Maudy Ayunda berbagi cerita menjadi jubir Presidensi G20 Indonesia
Isu kesehatan yang didorong Indonesia melalui forum G20 tidak semata didasari pada kondisi dunia selama pandemi, namun, juga memiliki kepentingan nasional.
Dedy mencontohkan dengan pembahasan isu arsitektur kesehatan di forum internasional ini, Indonesia bisa bekerja sama untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih tangguh supaya masyarakat yang tinggal di daerah terpencil bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang lebih baik.
Di tengah pandemi ini, sektor kesehatan tidak luput dari digitalisasi. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah banyak orang yang menggunakan aplikasi telemedisin untuk berkonsultasi dengan dokter tanpa berkunjung ke rumah sakit.
Digitalisasi bidang kesehatan, menurut Dedy, bisa memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pelosok.
"Ini bisa diperkuat melalui kerja sama dengan negara lain," kata Dedy.
Baca juga: Gunakan transportasi umum guna wujudkan dunia yang lebih sehat
Presidensi G20 Indonesia 2022 mengedepankan tiga isu prioritas yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan ekonomi, dan transisi energi berkelanjutan.
Kominfo, selaku penanggung jawab bidang komunikasi dan media untuk Presidensi G20 Indonesia, mengharapkan masyarakat memahami betapa pentingnya forum ini bagi Indonesia maupun dunia.
Negara anggota G20 memiliki kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto global, yaitu sebesar 80 persen. Mereka juga berperan besar bagi sektor perdagangan, menguasai 75 persen perdagangan secara global.
Forum G20 juga bersifat strategis karena menguasai 60 persen populasi dunia. Pentingnya forum ini bagi masyarakat juga terlihat dari ketiga isu prioritas, yang disebut Dedy dekat dengan masyarakat.
Selain isu kesehatan, soal transisi energi juga dekat dengan masyarakat, misalnya bagaimana cara mengurangi konsumsi energi fosil dan beralih ke energi surya. Sementara pada isu transformasi digital, internet, apalagi sejak pandemi, sudah menjadi keutuhan sehari-hari masyarakat.
Data terbaru menunjukkan pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta orang, kebanyakan dari mereka mengakses media sosial. Menggunakan media sosial menyebabkan ada sejumlah data pribadi pengguna yang dikelola oleh penyelenggara sistem elektronik atau platform digital.
Oleh karena itu, perlu ada tata kelola data lintas negara yang disepakati.
Baca juga: JFTHT G20 wadah susun rencana aksi pembiayaan kesehatan global
Baca juga: G20 Indonesia dorong semangat gotong royong negara G20 atasi pandemi
Baca juga: Stop TB: Tuberkulosis jadi ancaman bagi keamanan kesehatan global
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022