Ada gagasan kemungkinan mengonsolidasi dukungan finansial bagi pelaku budaya. Di Indonesia sendiri ada program dana abadi untuk membantu pelaku budaya yakni Dana Indonesiana
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan kemungkinan program Dana Indonesiana akan diangkat pada pertemuan G20 mendatang.
“Ada gagasan kemungkinan mengonsolidasi dukungan finansial bagi pelaku budaya. Di Indonesia sendiri ada program dana abadi untuk membantu pelaku budaya yakni Dana Indonesiana,” kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam taklimat media yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan negara lain juga memiliki dana serupa yang bertujuan untuk membantu para pelaku budaya. Pihaknya membayangkan agar program Dana Indonesiana tersebut bisa diangkat ke tingkat global.
“Dengan diangkatnya program Dana Indonesiana ke tingkat global, diharapkan dapat memberikan contoh bagaimana pendanaan bagi pelaku budaya yang lebih efektif,” katanya.
Kemendikbudristek menyelenggarakan pertemuan pertama pejabat tinggi bidang kebudayaan atau 1st Senior Officials Meeting (SOM) G20 secara daring, Jumat.
Pertemuan tersebut merupakan langkah awal karena pada September 2022, Indonesia akan memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20 (G20 Culture Ministers’ Meeting).
Pertemuan tersebut diikuti oleh 30 negara yang terdiri dari 19 negara anggota G20 dan 11 negara undangan.
Rangkaian kegiatan G20 bidang kebudayaan mengangkat tema “Kebudayaan untuk Hidup yang Berkelanjutan”. Kemendikbudristek melakukan refleksi tentang situasi pascapandemi.
Baca juga: Menkeu anggarkan dana abadi kebudayaan 'Indonesiana' Rp5 triliun
Baca juga: Mendikbudristek luncurkan Merdeka Belajar Dana Indonesiana
Baca juga: Dana Indonesiana dukung kohesi sosial
Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022