* Rusia mengatakan 959 petempur Ukraina, 80 di antaranya terluka, telah menyerahkan diri dari bungker dan terowongan di bawah pabrik baja Azovstal di Mariupol sejak Senin.
* Ukraina mengatakan telah memerintahkan para petempur di Mariupol untuk mundur tapi menolak berkomentar tentang nasib mereka.
* Pasukan pertahanan teritorial Ukraina mengatakan para petempurnya telah meledakkan sebuah kereta lapis baja yang membawa tentara Rusia, tetapi penasihat Presiden Volodymyr Zelinskyy kemudian mengatakan serangan itu hanya mengenai rel-rel di dekat kereta.
Baca juga: Ukraina beri laporan bertentangan soal serangan pada kereta Rusia
* Rusia mengaku menggunakan senjata laser generasi baru untuk menjatuhkan pesawat nirawak sebagai upaya menghadapi pasokan senjata Barat ke Ukraina.
* Finlandia dan Swedia secara resmi mengajukan diri bergabung dengan aliansi NATO, dipicu oleh invasi Rusia di Ukraina, tetapi mereka menghadapi penentangan dari Turki.
* Amerika Serikat mengatakan pihaknya membuka kembali kedutaan besar di ibu kota Ukraina, Kiev.
* Rusia mengatakan mereka menarik staf kedutaan dari Prancis, Spanyol dan Italia sebagai balasan atas tindakan serupa oleh negara-negara itu.
* Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner meyakini Kelompok Tujuh (G7) bisa menyepakati bantuan bagi Ukraina, yang menurutnya memerlukan dana senilai puluhan miliar euro dalam beberapa bulan ke depan.
Baca juga: Sekjen PBB bicara soal memulihkan ekspor biji-bijian Ukraina
* Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan sanksi Barat terhadap Rusia telah berdampak besar tetapi pemerintah AS tidak punya kewenangan untuk menyita aset bank sentral Rusia seperti yang diusulkan sejumlah kalangan.
* Komisi Eropa meluncurkan rencana senilai 210 miliar euro (Rp3,10 kuadriliun) agar Eropa bisa mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil dari Rusia pada 2027, dan mempercepat transisi ke energi hijau.
* Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan dirinya "melakukan kontak secara intens" dengan Rusia, Ukraina, Turki, AS dan Uni Eropa dalam rangka memulihkan ekspor biji-bijian Ukraina ketika krisis pangan dunia memburuk.
* Bank Dunia mengatakan pihaknya akan menyediakan 30 miliar dolar AS (Rp441,71 triliun) untuk membantu mengatasi krisis pangan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Salah sebut invasi Irak, George Bush: "Maksud saya Ukraina"
Baca juga: Kedubes AS di Ukraina kembali dibuka
Pewarta: Anton Santoso
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022